Pertamina Beberkan Alasan Harga BBM di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia

BACA JUGA:The Odyssey: Kisah Epik Yunani Dibangkitkan Kembali oleh Christopher Nolan

Malaysia Bakal Turunkan Harga BBM

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan bahwa pemerintah akan menurunkan harga RON 95 menjadi RM 1,99 atau sekitar Rp 7.840/liter mulai 30 September 2025. Subsidi tersebut berlaku untuk seluruh pemegang SIM warga negara Malaysia.

“Manfaat dan keistimewaan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi pemerintah kepada rakyat Malaysia. Subsidi ini bersifat universal tanpa membedakan tingkat pendapatan,” kata Anwar, dikutip dari Bernama.

Namun, subsidi hanya berlaku untuk warga Malaysia. Warga asing tetap harus membeli RON 95 dengan harga pasar, diperkirakan sekitar RM 2,60 atau Rp 10.245/liter.

BACA JUGA:Pinka Haprani, Putri Puan Maharani, Diusulkan Jadi Ketua DPD PDIP Jateng.

BACA JUGA:Sinopsis Film Frankenstein 2025, Adaptasi Klasik Mary Shelley Versi Guillermo Del Toro

Kenapa BBM di Malaysia Lebih Murah?

Faktor utama murahnya harga BBM di Malaysia adalah subsidi besar-besaran dari pemerintah, khususnya untuk RON 95. Sementara untuk RON 97, harga tetap mengikuti mekanisme pasar.

Selain itu, Malaysia juga memiliki GDP per kapita lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Pada 2020, GDP per kapita Indonesia tercatat USD 3.869 (Rp 55,57 juta), sedangkan Malaysia mencapai USD 10.401 (Rp 149,40 juta)—hampir tiga kali lipat lebih besar.

Data laporan Picodi menempatkan Malaysia di peringkat kelima dunia dalam hal rasio keterjangkauan harga bensin terhadap gaji. Rata-rata seorang pekerja di Malaysia dapat membeli hingga 1.707 liter bensin dengan satu kali gaji bulanan. Bandingkan dengan Australia yang menempati peringkat pertama dengan 3.783 liter per gaji bulanan.

BACA JUGA:Tron: Ares Hadir Oktober 2025, Jared Leto Jadi Sosok AI Misterius

BACA JUGA:Dia Bukan Ibu: Horor Misteri Keluarga Adaptasi Thread Viral, Tayang 25 September 2025

Perbandingan dengan Brunei

Meski harga BBM Malaysia lebih murah dibanding Indonesia, tetap saja bukan yang termurah di Asia Tenggara. Brunei Darussalam menempati posisi terdepan dengan harga sangat rendah:

Sumber: