Pasokan Pangan Menipis, BGN Minta Masyarakat Manfaatkan Lahan Untuk Bertani dan Beternak.

Kebijakan BGN: Mengatur Penggunaan Bahan Baku Sesuai Situasi Pasar

Melihat pengaruh besar MBG terhadap harga pasar, BGN akan menerapkan kebijakan penyesuaian penggunaan bahan baku pada SPPG berdasarkan kondisi di lapangan.

Jika harga suatu komoditas menurun, SPPG akan diarahkan untuk menggunakan komoditas tersebut. Sebaliknya, jika harga naik, penggunaannya akan dikurangi.

“Untuk harga yang naik, kita juga akan tekan agar mengurangi penggunaan bahan itu,” tegas Nanik.

BACA JUGA:Isu Dana Rp. 300 Miliar Dipinjam KPK Dibantah, Begini Penjelasan Resminya.

BACA JUGA:Jokowi Hadiri Bloomberg New Economy di Singapura, Siap Beri Pidato Penutupan Forum Hari Ini.

Dorongan Diversifikasi Menu MBG

Nanik juga menyayangkan masih minimnya substitusi bahan baku di banyak SPPG. Beberapa insiden keamanan pangan membuat SPPG lebih memilih bahan yang aman dan familiar, sehingga inovasi menu menjadi terbatas.

Ia meminta Kedeputian Sistem dan Tata Kelola BGN (Sistakol) untuk mendorong diversifikasi bahan baku MBG guna menstabilkan harga pasar, terutama memasuki bulan Desember jelang Natal dan Tahun Baru.

“Diversifikasi menu diperlukan untuk menekan harga pasar, terutama menjelang Nataru,” ujarnya.

BACA JUGA:Akrab Dengan Michael Bloomberg, Jokowi Jadi Sorotan di Gala Dinner Forum Ekonomi Singapura.

BACA JUGA:Isi BBM Malam Hari Lebih Menguntungkan? Ini Analisis dan Penjelasannya

Gerakan Bertani dan Beternak untuk Ketahanan Pangan Nasional

Imbauan BGN ini diharapkan dapat menjadi gerakan masif di masyarakat, tidak hanya dalam mendukung MBG, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Dengan memanfaatkan lahan pekarangan, warga dapat menghasilkan kebutuhan pangan sehari-hari, sekaligus memasok ke SPPG jika jumlahnya besar. Selain mengurangi tekanan harga pasar, kegiatan bertani dan beternak juga dapat memberi nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat.

Sumber: