Profil Ousmane Dembélé, Peraih Ballon d'Or 2025, Geser Yamal dan Vitinha Bintang sepak bola asal Prancis, Ou

Profil Ousmane Dembélé, Peraih Ballon d'Or 2025, Geser Yamal dan Vitinha  Bintang sepak bola asal Prancis, Ou

Profil Ousmane Dembélé, Peraih Ballon d'Or 2025, Geser Yamal dan Vitinha Bintang sepak bola asal Prancis, Ou--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Bintang sepak bola asal Prancis, Ousmane Dembélé, resmi dinobatkan sebagai peraih Ballon d'Or 2025 setelah tampil gemilang bersama Paris Saint-Germain (PSG) sepanjang musim 2024/2025.

Penghargaan prestisius ini diumumkan dalam gala FIFA di Zurich, Selasa (23/9) dini hari WIB, sekaligus mengukuhkan Dembélé sebagai pemain terbaik dunia tahun ini. Ia berhasil mengungguli pesaingnya, Lamine Yamal (Barcelona) yang menempati posisi kedua, dan Vitinha (PSG) di posisi ketiga.

Perjalanan Karier

Ousmane Dembélé lahir di Vernon, Prancis, 15 Mei 1997. Kariernya sempat penuh tantangan ketika mengalami cedera berkepanjangan saat masih berseragam Barcelona. Namun, kepindahannya ke PSG pada 2023 menjadi titik balik besar.

Musim 2024/2025 tercatat sebagai musim terbaik sepanjang kariernya, dengan torehan:

35 gol

16 assist

Membawa PSG meraih treble winner: Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions.

Di final Liga Champions 2025, Dembélé tampil luar biasa dengan membawa PSG mengalahkan Inter Milan di Allianz Arena, Munich. Tak hanya menang, PSG mencatat sejarah dengan skor telak 5-0, menjadi rekor baru kemenangan terbesar di final kompetisi Eropa modern.

BACA JUGA:Tim Futsal MAN 1 Pidie Siap Tempur, Wakili Aceh di AXIS National Cup Regional Sumatera

BACA JUGA:Kapolri Listyo Sigit Akui Bimbang: Mundur atau Bertahan di Tengah Desakan Publik

Gaya Bermain

Dembélé dikenal sebagai pemain yang ambidextrous, mampu menggunakan kedua kakinya dengan sama baik. Ia bisa dimainkan di berbagai posisi lini depan, baik sebagai winger kiri, kanan, maupun penyerang tengah.

Kecepatan, kelincahan, serta kemampuan dribbling tingkat tinggi menjadi senjata utamanya. Kombinasi ini membuatnya menjadi momok bagi pertahanan lawan, baik di level klub maupun timnas.

Sumber: