Denza D9: MPV Listrik Premium, Irit Biaya Tapi Masih Terkendala Pengisian Daya

Denza D9: MPV Listrik Premium, Irit Biaya Tapi Masih Terkendala Pengisian Daya

Denza D9: MPV Listrik Premium, Irit Biaya Tapi Masih Terkendala Pengisian Daya--ist

Mobil Biaya Per KM Biaya Isi Penuh

Denza D9 Rp 736–780 Rp 257.500 (103 kWh)

Toyota Alphard Rp 1.220 Rp 915.000 (75 liter)

BACA JUGA:iPhone SE 4 Siap Rilis, Ini Spesifikasi dan Prediksi Harganya

BACA JUGA:Apakah iPhone XR Masih Layak Dibeli di Tahun 2025?

Kendala Pengisian: Wall Charger Belum Tersedia

Namun, keunggulan efisiensi ini belum sepenuhnya bisa dinikmati Nico. Pasalnya, perangkat wall charger yang dijanjikan saat pembelian belum ia terima. Ia saat ini hanya mengandalkan SPKLU saat bepergian atau portable charger bawaan mobil yang dinilai sangat lambat, membutuhkan waktu semalaman untuk mengisi baterai penuh.

Kalau wall charger sudah ada, pasti lebih nyaman dan lebih hemat. Sekarang kalau pakai portable charger, bisa semalaman baru penuh,” keluh Nico.

Ketergantungan pada SPKLU menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan jarak jauh. Ketersediaan infrastruktur pengisian yang belum merata di berbagai daerah membuat pengalaman berkendara dengan mobil listrik belum sepraktis kendaraan konvensional.

BACA JUGA:5 Manfaat Olahraga Beregu: Dari Melatih Kepemimpinan hingga Memupuk Percaya Diri

BACA JUGA:Kisah Tragis Raya, Balita Jawa Barat yang Meninggal Akibat Cacingan Parah.

Kesimpulan: Efisiensi Biaya Tinggi, Tapi Infrastruktur Masih Perlu Diperbaiki

Dari pengalaman Nico, dapat disimpulkan bahwa Denza D9 adalah pilihan MPV listrik premium yang menawarkan efisiensi operasional tinggi, terutama untuk penggunaan dalam kota. Namun, tantangan infrastruktur pengisian daya seperti keterlambatan pengadaan wall charger dan keterbatasan SPKLU masih menjadi hambatan utama bagi kenyamanan pengguna.

Jika infrastruktur pendukung terus ditingkatkan, Denza D9 berpotensi menjadi solusi transportasi masa depan yang efisien, ramah lingkungan, dan ekonomis bagi masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:kematian balita di sukabumi akibat cacingan: mengapa infeksi cacing bisa berujung fatal pada anak

Sumber: