Baterai Kendaraan Listrik Bisa Kembung seperti Ponsel?
Kendaraan listrik (EV) semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan --
SILAMPARITV.CO.ID - Kendaraan listrik (EV) semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan terhadap kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, dengan meningkatnya penggunaan EV, muncul juga berbagai kekhawatiran tentang teknologi yang digunakan, terutama baterai.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah baterai kendaraan listrik bisa mengalami pembengkakan seperti yang sering terjadi pada baterai ponsel.
Artikel ini akan membahas kemungkinan tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pembengkakan baterai, atau sering disebut sebagai "baterai kembung," adalah kondisi di mana baterai lithium-ion mengembang akibat akumulasi gas di dalamnya.
BACA JUGA:Lexus LM 350 Mobilitas Mewah untuk Profesional Urban!
Hal ini biasanya terjadi karena reaksi kimia yang tidak sempurna di dalam sel baterai, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti panas berlebihan, overcharging, atau kerusakan fisik.
Bagaimana dengan Baterai Kendaraan Listrik?
Meskipun teknologi yang digunakan pada baterai kendaraan listrik mirip dengan yang digunakan pada ponsel, terdapat perbedaan signifikan dalam skala dan manajemen baterai tersebut.
Baterai kendaraan listrik dirancang dengan mempertimbangkan penggunaan yang lebih intensif dan kondisi operasional yang lebih berat. Berikut beberapa faktor yang membedakan:
- Sistem Manajemen Baterai (BMS)
BACA JUGA:Hoju Dr 160 Senjata Terbaru Suzuki dalam Arena Sepeda Motor
Kendaraan listrik dilengkapi dengan BMS yang canggih. BMS ini memonitor dan mengatur suhu, voltase, dan arus pada setiap sel baterai, mencegah kondisi yang dapat menyebabkan pembengkakan.
- Pendinginan Aktif
Banyak kendaraan listrik dilengkapi dengan sistem pendinginan aktif yang menjaga suhu baterai dalam kisaran yang aman, mencegah panas berlebih yang dapat menyebabkan pembengkakan.
Sumber: