Ridwan Kamil Nilai LRT Palembang Proyek Gagal, Gubernur Sumsel Beri Jawaban Menohok
PALEMBANG - Orang nomor satu di Sumsel H. Herman Deru, angkat bicara soal singgungan Gubernur Jawa Barat, H Ridwan Kamil mengenai Light Rail Transit (LRT) Palembang yang dianggap proyek gagal karena sepi penumpang.
"Beliau (Ridwan Kamil) hanya tahu dulunya saja. Sekarang okupansinya sudah membaik," cetus Deru saat dikonfirmasi usai menghadiri Wisuda Akbar Pesantren Tahfidz Kiai Marogan, di Talang Jambe, Minggu 23 Oktober 2022.
Deru tak menapikan bahwa pembangunan LRT Palembang mengeluarkan biaya yang mahal berbarengan dengan diselenggarakannya Asian Games 2018 lalu.
Menurut Deru, usai dibangunnya LRT ada jeda waktu untuk mengenalkan LRT sebagai sarana transportasi kepada masyarakat.
Terlebih, beberapa tahun terakhir Indonesia khususnya di Sumsel dilanda pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi seluruh kegiatan diluar rumah. Otomatis, okupansi transportasi LRT juga ikut mengalami penurunan.
"Memang betul biaya pembangunannya mahal. Tapi kan pembangunannya ada jeda untuk mengenalkan ke masyarakat, belum lagi ditambah pandemi," timpal Deru.
Kedepannya, Deru berharap semoga kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi LRT semakin meningkat dan menjadi andalan. Sehingga penggunaan dan manfaatnya bisa dimaksimalkan dengan baik.
"Semoga masyarakat dapat memaksimalkan manfaat dari LRT ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pembangunan LRT Palembang gagal karena salah dalam perencanaan. Selain itu, Ridwan Kamil melihat adanya kegagalan dalam mengambil keputusan pembangunan transportasi massal itu.
"Saya kasih tau kegagalan decision Rp9 triliun itu LRT Palembang. Decision based-nya political decision, not planning decision. Ini karena mau ada Asian Games, harus ada koneksi dari Palembang ke Jakabaring," kata Ridwan Kamil di Fablab Correctio Jababeka, Cikarang, Jumat 21 Oktober 2022.
Tak hanya itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil sempat melontarkan kritik terhadap pembangunan LRT yang disebutnya belum dibutuhkan untuk masyarakat di sana. Namun, opininya kalah dengan kepentingan politik untuk menyukseskan event Asian Games yang amat kuat.
"Nah, sekarang apa yang terjadi? Nggak ada penumpangnya, itu Rp9 triliun," ujarnya.(sumeks.co)
Sumber: