Kandungan Jengkol yang Dapat Memicu Kerusakan Ginjal
Kandungan Jengkol yang Dapat Memicu Kerusakan Ginjal--
SILAMPARITV.CO.ID - Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah makanan yang terkenal dengan aroma dan rasanya yang khas, sangat digemari di beberapa negara Asia Tenggara. Namun, meskipun jengkol memiliki banyak penggemar, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, terutama bagi ginjal. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kandungan jengkol yang dapat memicu kerusakan ginjal.
1. Asam Jengkolat
Asam jengkolat adalah senyawa kimia utama dalam jengkol yang bertanggung jawab atas banyak efek negatif pada kesehatan. Kandungan asam jengkolat bervariasi tergantung pada jenis dan persiapan jengkol. Berikut adalah beberapa dampak dari asam jengkolat pada ginjal:
• Pembentukan Kristal: Asam jengkolat dapat membentuk kristal dalam ginjal dan saluran kemih. Kristal ini menyebabkan iritasi, peradangan, dan penyumbatan pada saluran kemih, yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan kesulitan buang air kecil.
BACA JUGA:Nyeri Pinggang Bisa Jadi Tanda Awal Batu Ginjal: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
• Kerusakan Jaringan Ginjal: Kristal asam jengkolat dapat merusak jaringan ginjal, yang dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
• Jengkolism: Kondisi ini adalah bentuk keracunan jengkol yang parah, ditandai dengan nyeri perut yang tajam, kesulitan buang air kecil, hematuria (darah dalam urin), dan gejala lainnya. Jengkolism disebabkan oleh penumpukan kristal asam jengkolat dalam ginjal dan saluran kemih.
2. Oksalat
Selain asam jengkolat, jengkol juga mengandung oksalat, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Oksalat dapat berikatan dengan kalsium dalam urin untuk membentuk batu kalsium oksalat, yang merupakan salah satu jenis batu ginjal yang paling umum. Konsumsi jengkol yang tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal oksalat.
BACA JUGA:Benarkah Serpihan Ulekan Batu Bisa Sebabkan Batu Ginjal? Simak Penjelasannya!
3. Senyawa Sulfur
Jengkol mengandung senyawa sulfur yang memberikan bau khas yang kuat. Senyawa ini tidak langsung merusak ginjal, tetapi dapat menyebabkan bau tidak sedap yang dikeluarkan dari tubuh melalui keringat dan urin, menandakan bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan senyawa yang sulit dicerna ini. Pada beberapa kasus, konsumsi berlebihan senyawa sulfur dapat menyebabkan stres pada ginjal.
Pencegahan dan Pengurangan Risiko
Untuk menikmati jengkol tanpa mengalami risiko kesehatan, terutama kerusakan ginjal, beberapa langkah pencegahan dapat diambil:
Sumber: