Harga Beras Mencapai Level Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir
Silampari TV- Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di pasar terus meningkat selama beberapa bulan terakhir. Namun, kenaikan harga yang signifikan terjadi pada bulan September lalu. Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan bahwa harga beras di level eceran meningkat sebesar 5,61 persen secara bulanan (Month to Month/mtm). Ini menjadi kenaikan secara bulanan paling tinggi sejak Februari 2018, di mana pada bulan sebelumnya terjadi lonjakan harga beras sebesar 6,25 persen secara bulanan. "Inflasi bulan secara Month to Month September 2023 merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin 2 Oktober 2023. Kenaikan harga beras terutama disebabkan oleh pasokan yang berkurang. Hal ini merupakan akibat dari kemarau berkepanjangan dan penurunan produksi karena efek El Nino. "Di beberapa negara penghasil utama beras dunia seperti Thailand, Vietnam, dan India sudah mulai terjadi penurunan produksi beras dan bahkan India melakukan kebijakan untuk pembatasan impor," tutur Amalia. "Jadi kenaikan harga beras dikontribusikan oleh terganggunya dari sisi suplai," sambungnya. Harga beras di level penggilingan naik 10,33 persen secara bulanan dan meningkat sebesar 27,43 persen secara tahunan menjadi R 12.708 per kilogram. Di level grosir, rata-rata harga beras meningkat sebesar 6,29 persen secara bulanan dan melonjak 21,02 persen secara tahunan menjadi Rp 13.037 per kilogram. "Kenaikan harga beras di tingkat pengecer di tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan harga di tingkat penggilingan dan grosir," ucap Amalia. Sebagai informasi, lonjakan harga beras menjadi pemicu utama inflasi pada September. Tercatat tingkat inflasi September lalu sebesar 0,19 persen secara bulanan, di mana andil inflasi beras mencapai 0,18 persen.
Sumber: