Peduli Palestina, MUI Lubuklinggau Gelar Musyawarah
Silampari TV - Majelis ulama indonesia kota Lubuklinggau, melaksanakan acara musyawarah bersama Ormas dan OKP Lubuklinggau dengan tema membahas tentang peduli palestina. Acara musyawarah ini berlangsung di masjid Agung AL BAARI Kota Lubuklinggau, pada hari Senin, 13 November 2023. Acara musyawarah ini merupakan salah satu bentuk peduli kepada umat muslim di negara palestina. Maka dari itu, MUI kota Lubuklinggau bersama Ormas dan OKP peduli terhadap umat di Palestina. Umat islam diimbau untuk mendukung perjuangan Palestina, seperti gerakan menggalang dana kemanusian dan perjuangan, mendo'akan untuk kemenangan, dan melakukan shalat ghaib untuk para syuhada Palestina. Umat islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme. "Palestina adalah suatu negara mayoritas muslim. Kita juga diajarkan oleh Allah dalam Al-qur'an kalau kamu pernah mendapat satu perbuatan baik atau jasa baik seseorang maka balaslah dengan seimbangnya atau yang justru balaslah dengan yang lebih." ujar kh. Atiq Fahmi, selaku pimpinan ponpes Ar-Risalah. "Palestinalah yang pertama kali mengakui kemerdekaan kita Indonesia. Sehingga, kita diajarkan oleh Rasulullah supaya mencintai sesama umat muslim. Seperti hal nya mencintai diri kita, dan umat Muslim adalah merupakan bagian daripada bangunan saling mengikat saling menguatkan kita juga diajarkan untuk beradab dan terima kasih dengan jasa baik dari pada negara Palestina." Lanjutnya. Kembali beliau mengatakan, "Dan bukan hanya itu, kalau bukan dari agama Islam, maka jadilah manusia yang punya perasaan sesama manusia sekalipun. Kalau seperti yang diperlakukan oleh Yahudi, seperti ini MasyaAllah mengkoyak-koyak perasaan kemanusiaan. Jadi karena itu, kita tidak bisa berbuat lebih banyak karena diplomasi politik harus dengan pemerintah mengirim tentara juga keputusan pemerintah. Kita kirimkan senjata kita lewat do'a. Do'a itu senjatanya umat Islam. Mudah-mudahan Allah memberi pertolongan." Dari penjelasan kh. Atiq Fahmi dapat ditarik kesimpulannya, bahwa yang pertama kita ikut merasa prihatin sebagai manusia. Selanjutnya, yang kedua kita mau memberikan kontribusi tentang apa saja yang bisa kita buat termasuk adanya kiriman do'a. Secara pesan internasional, melihat Palestina sekarang bukanlah berperang, melainkan pembunuhan. Perang itu terjadi antar tentara sama tentara. Sementara ini melibatkan ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui, bahkan anak-anak yang sedang belajar Al-qur'an, juga para lansia. "Peperangan ini adalah kezaliman, kebiadaban kejahatan kemanusiaan, pembantaian suatu bangsa pembunuhan," Imbuhnya lagi.
Sumber: