Benarkah Bumi Akan Punya 2 Bulan Selama 53 Hari? Apa Dampaknya?

Benarkah Bumi Akan Punya 2 Bulan Selama 53 Hari? Apa Dampaknya?

Fenomena 2 Bulan: Mitos atau Fakta?--freepik

Sementara Bulan utama kita berperan besar dalam mengatur pasang surut laut dan stabilitas sumbu Bumi, mini-moons seperti asteroid 2020 CD3 tidak memiliki pengaruh yang sama.

Fenomena ini lebih banyak menarik perhatian astronom dan ilmuwan karena memberikan kesempatan untuk mempelajari benda-benda langit yang mendekati Bumi tanpa risiko tabrakan.

Ketakutan dan Misinformasi

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Nasional, PLN Luncurkan Inovasi Program Electrifying Agriculture

BACA JUGA:Siap Dukung Pengembangan Industri Data Center di Indonesia, PLN Sediakan Listrik Bersih

Sayangnya, fenomena ini sering disalahartikan dan dilebih-lebihkan di media sosial, sehingga memicu ketakutan atau harapan yang tidak berdasar.

Beberapa artikel sensasional bahkan mengklaim bahwa Bumi akan memiliki dua bulan yang terlihat bersamaan di langit, yang tentu saja tidak benar. Mini-moons terlalu kecil dan redup untuk terlihat seperti Bulan, dan tidak akan berdampak signifikan pada kehidupan di Bumi.

Meski gagasan tentang Bumi memiliki dua bulan terdengar menarik, kenyataannya fenomena ini hanyalah kejadian sementara yang melibatkan asteroid kecil yang mengorbit Bumi untuk waktu singkat.

Dampaknya sangat minim dan tidak menimbulkan risiko bagi kehidupan di Bumi. Berita tentang dua bulan yang dapat dilihat bersamaan lebih kepada mitos dan miskomunikasi daripada kenyataan ilmiah.

Sumber: