Sehari Menjelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Lubuklinggau Naik Rp 20 Ribu per Kilogram

Sehari Menjelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Lubuklinggau Naik Rp 20 Ribu per Kilogram--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Menjelang bulan suci Ramadan, harga daging sapi di pasar tradisional Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, mengalami kenaikan signifikan. Harga daging sapi yang biasanya dijual Rp 120-125 ribu per kilogram kini melonjak menjadi Rp 140 ribu per kilogram pada Jumat (28/2/2025).
Pantauan di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau menunjukkan bahwa meskipun harga naik, masyarakat tetap berbondong-bondong membeli daging sapi untuk persiapan menyambut Ramadan. Sejak pagi, puluhan warga terlihat memadati lapak pedagang daging sapi, rela antre untuk mendapatkan stok daging sebelum harga semakin melonjak.
Tradisi Belanja Daging Menjelang Ramadan
Kenaikan harga daging sapi ini tidak mengejutkan bagi masyarakat setempat. Seperti yang diungkapkan Ansori, salah satu pembeli di Pasar Inpres, membeli daging untuk persiapan puasa sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap tahun.'
BACA JUGA:Tips Merawat Kulit Kering Saat Puasa dengan Body Lotion yang Tepat
BACA JUGA:Link Live Streaming dan Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadan 1446 H, Cek di Sini!
"Biasa setiap mau puasa selalu beli walau hanya 1 kg, karena sudah kebiasaan untuk lauk dan sahur pertama," ujar Ansori kepada wartawan.
Bagi banyak keluarga, memasak hidangan berbahan dasar daging sapi di hari pertama Ramadan menjadi sebuah tradisi yang tidak bisa dilewatkan.
Pedagang: Kenaikan Harga Sudah Jadi Tren Tahunan
Kiki, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Inpres, mengungkapkan bahwa kenaikan harga daging menjelang Ramadan memang sudah menjadi fenomena tahunan.
"Untuk saat ini naik sebesar Rp 20 ribu per kilogram. Naiknya baru hari ini, biasa memang naik karena mau menjelang bulan puasa," kata Kiki.
Menurut Kiki, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya permintaan masyarakat serta keterbatasan stok dari pemasok.
"Setiap tahun begini, pasokan dari jagal juga terbatas karena permintaan tinggi. Jadi harga ikut naik," tambahnya.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Daging Sapi
BACA JUGA:Rekomendasi Bedak yang Tepat untuk Merawat Kulit Kering Saat Puasa
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Naik Menjelang Ramadan 2025, Masyarakat Mulai Resah
Kenaikan harga daging sapi menjelang Ramadan bukanlah hal baru. Beberapa faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga ini antara lain:
???? Tingginya permintaan
- Menjelang Ramadan, banyak masyarakat membeli daging sapi dalam jumlah lebih banyak untuk persiapan sahur dan berbuka.
???? Terbatasnya stok di tingkat pemasok
- Peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup menyebabkan harga cenderung naik.
???? Harga pakan ternak yang mahal
- Kenaikan harga pakan ternak berkontribusi terhadap meningkatnya harga jual sapi di pasar.
???? Distribusi dan biaya transportasi
- Biaya pengiriman sapi dari daerah pemasok ke pasar tujuan juga mempengaruhi harga jual daging sapi.
Respon Masyarakat Terhadap Kenaikan Harga
BACA JUGA:Bolehkah Menggunakan Lipstik atau Lip Balm Saat Puasa? Ini Penjelasan Ulama
BACA JUGA:Info GTK Kini Bisa Diakses Kembali, Berikut Link Alternatif dan Cara Cek Sertifikasi Guru
Meski harga daging mengalami lonjakan, masyarakat tetap antusias untuk membeli. Sebagian besar menganggap kenaikan ini sebagai sesuatu yang wajar dan tidak dapat dihindari.
"Mau bagaimana lagi? Memang tiap tahun begini. Yang penting bisa beli meskipun tidak banyak," kata Fitri, seorang ibu rumah tangga yang juga ikut mengantre di pasar.
Namun, ada juga masyarakat yang merasa keberatan dengan kenaikan harga ini. Beberapa memilih untuk mengganti menu sahur dan berbuka dengan bahan makanan lain yang lebih terjangkau, seperti ayam atau ikan.
"Kalau terlalu mahal, ya kita alihkan ke ayam atau ikan. Yang penting tetap ada lauk," ujar Rahmat, warga lainnya.
Upaya Pemerintah Mengendalikan Harga
Untuk mengatasi lonjakan harga bahan pokok menjelang Ramadan, pemerintah daerah bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Lubuklinggau telah melakukan berbagai langkah, antara lain:
✅ Menggelar Operasi Pasar Murah
BACA JUGA:Kejagung Ungkap Skandal Baru: Dugaan Pengoplosan Premium Jadi Pertamax di PT Pertamina Patra Niaga
BACA JUGA:Pemkot Palembang Siapkan Aturan Ganjil Genap untuk Atasi Kemacetan
- Pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelenggarakan pasar murah agar masyarakat tetap bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau.
✅ Memantau Distribusi dan Pasokan
- Pengawasan terhadap rantai distribusi dilakukan untuk memastikan tidak ada penimbunan yang menyebabkan harga melonjak lebih tinggi.
✅ Bekerja Sama dengan Peternak dan Jagal
- Upaya dilakukan untuk memastikan pasokan daging sapi tetap stabil menjelang dan selama Ramadan.
Harga daging sapi di Kota Lubuklinggau naik Rp 20 ribu per kilogram menjelang Ramadan, dari Rp 120-125 ribu menjadi Rp 140 ribu per kilogram.
???? Meskipun harga naik, masyarakat tetap antusias membeli daging untuk persiapan sahur dan berbuka.
???? Kenaikan harga ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan, keterbatasan pasokan, serta faktor distribusi dan pakan ternak.
???? Pemerintah daerah berupaya menstabilkan harga dengan menggelar operasi pasar murah dan memantau pasokan.
Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan memang sudah menjadi tradisi tahunan. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja agar kebutuhan selama bulan puasa tetap terpenuhi tanpa harus mengeluarkan biaya berlebih.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Selama Ramadan, Anak-Anak Dapat Makanan untuk Berbuka
BACA JUGA:Perdagangkan Miras Secara Ilegal, Pria 74 Tahun di Musi Rawas Diciduk Polisi
Sumber: