Mengenal Tari Lilin Asal Minang: Busana, Sejarah, Musik, dan Fungsinya
Tari Lilin Asal Minang--freepik
Namun seiring berjalannya waktu, fungsi tarian ini berubah. Kini tari lilin difungsikan sebagai tari hiburan masyarakat.
Busana tari lilin
BACA JUGA:Mengenal Seni Budaya Wayang Kulit yang Sering Jadi Hiburan di Bulan Suro
BACA JUGA:Kenapa Makan di Depan Pintu Dilarang? Ini Menurut Budaya Suku Jawa
Pakaian bagus adalah pakaian khusus yang dikenakan oleh seseorang yang menari tari lilin. Baju besar sendiri merupakan pakaian adat daerah Minangkabau Padang yang biasa dipakai oleh calon pengantin.
Kostum penari lilin terdiri dari pakaian atas dan bawah. Pakaian bagian atas biasa disebut dengan pakaian batabue, sedangkan pakaian bagian bawah disebut juga dengan lambak. Selain itu, penari lilin lainnya juga mengenakan selendang dodot atau mantri.
Dalam setiap pertunjukan tari lilin, busana penarinya tidak bersifat kasual atau kostum. Padahal kostum itu sangat penting. Pakaian penari lilin mengandung makna sebagai representasi masa kejayaan kerajaan Sriwijaya di Indonesia yang juga dipengaruhi oleh budaya luar, khususnya budaya Tionghoa.
BACA JUGA:Wajib Diketahui! 5 Hal yang Dilarang pada Malam 1 Suro
BACA JUGA:Kearifan Lokal, Tradisi Sedekah Rame di Musi Rawas di Hari Raya Idul Adha Tetap Selalu Terjaga
Musik penggiring tari lilin
Mementaskan tari lilin tidak hanya memerlukan alat peraga panggung, namun juga alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian khas Minangkabau. Selain itu, alat musik dapat membuat pertunjukan tari menjadi lebih hidup, berwarna dan tentunya lebih seru.
Instrumen juga berperan sebagai narator. Mereka memainkan musik mengikuti gerakannya agar para penari bergerak secara bersamaan. Musik juga sering digunakan untuk membangkitkan emosi para penari dan tentunya penontonnya.
Alat musik tradisional dan alat musik modern mengiringi tarian lilin. Instrumen modern termasuk biola, gitar, saksofon, dan akordeon. Sedangkan alat musik tradisionalnya adalah gong, kendang, bonang, dan tok-tok.
Sumber: