Asal Usul Upacara Ngaben: Mengenal Budaya Tradisi Bali

Asal Usul Upacara Ngaben: Mengenal Budaya Tradisi Bali

ilustrasi tradisi upacara ngaben--freepik

• Bunga Melati

• Serpihan Kaca

• Daun Intarani

Tujuannya untuk mengembalikan fungsi tubuh dan pikiran semula mengalami reinkarnasi lagi.

BACA JUGA:Karapan Sapi di Madura: Tradisi Balapan yang Unik dan Meriah

2. Pemasangan Banteng Kayu 

Sebelum upacara inti dimulai, pihak keluarga almarhum menyiapkan banteng kayu. Digunakan untuk mengawetkan jenazah yang kemudian dikremasi atau dikremasi. Banteng kayu (atau bangunan candi) yang dibawa ke krematorium mempunyai tujuan khusus.

Penduduk lokal Bali melakukan ini untuk membingungkan dan roh orang mati sehingga kamu tidak dapat menemukan jalan pulang . Saat lembu kayu dan bangunan kuil dibawa ke tempat kremasi.

Secara umum, masyarakat Bali berusaha membingungkan arwah orang yang meninggal dan memastikan bahwa orang yang meninggal tidak dapat menemukan jalan pulang.

BACA JUGA:Zaman Dahulu, Alat Musik Bansi Konon Katanya Bisa Memikat Wanita

Orang Bali menggoyang banteng, memelintirnya, melempar benda ke arahnya dengan lemparan rendah lurus, hanya untuk membingungkan mahluk halus.

3. Pembakaran atau Kremasi 

Upacara Ngaben dilakukan untuk melepaskan arwah dari jasad orang yang meninggal. Jika api membakar tubuh, maka tubuh itu akan dimakan dan  unsur-unsur pembentuk tubuh jasmani atau dikenal dengan Panca Mahabutha.

Tujuannya adalah untuk membebaskan roh dari belenggu duniawi dan melepaskannya ke bentuk kehidupan lain.

BACA JUGA:Tidak Menerima Adanya Barang Elektronik, Mengenal Apa Itu Suku Baduy!

Sumber: