Dijuluki Mie Pisau: Mengenal Kalguksu Kuliner Khas Korea Selatan
ilustrasi mie kalguksu, kuliner khas korea selatan--freepik
SILAMPARITV.CO.ID - Kalguksu adalah hidangan mie dari Korea Selatan. Kuliner yang satu ini memang tidak sepopuler masakan mie Korea Selatan lainnya seperti ramyun, jjajangmyeon, dan jjampong.
Namun kehadirannya cukup menarik karena rasanya yang berbeda dibandingkan masakan mie Korea lainnya. Kalguksu sangat cocok untuk orang yang tidak menyukai makanan pedas karena tidak mengandung bubuk cabai atau cabai seperti kebanyakan masakan khas Korea Selatan lainnya.
Oleh karena itu, dapat dimakan oleh segala usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Agar para pecinta kuliner mengenal lebih jauh tentang kalguksu, yuk simak dulu beberapa fakta dan sejarah unik kuliner asal Korea Selatan yang satu ini.
Kalguksu dikenal sebagai mie pisau di kalangan masyarakat Korea Selatan. Namanya unik sekali bukan? Bukan karena penyajiannya menggunakan pisau atau bentuknya yang seperti pisau.
BACA JUGA:Wajib Coba! Rekomendasi 5 Kuliner Khas Situbondo, Saat Sedang Berkunjung Kesana
Nama mie pisau berasal dari fakta bahwa mie kalkus dibuat dengan pisau. Kalguksu merupakan masakan khas Korea Selatan yang mienya diolah dengan tangan.
Setelah adonan mie tercampur rata, mie dicairkan dan digulung lalu dilipat empat atau lima kali, setelah itu adonan mie dipotong dengan pisau sehingga hasil akhirnya adalah mie panjang.
Dengan menggunakan pisau untuk memotong mie, dibuatlah mie kalguksu yang dijuluki mie pisau.
Menurut sejarah, Kalguksu sudah ada mulai sejak berabad-abad lalu, yakni sekitaran tahun 918-1392 Masehi. Saat itu, tidak sembarang orang bisa menikmati Kalguksu.
BACA JUGA:Saat Berkunjung Ke Sumatera Utara, 5 Kuliner Ini yang Wajib untuk Kamu Cobain!
Pasalnya, bahan utama pembuatan mie yaitu tepung terigu saat itu masih tergolong mahal sehingga hanya dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai banyak uang, yaitu hanya bangsawan yang bisa memakannya.
Sekitar tahun 1670, resep Kalkudus dipublikasikan agar semua orang mengetahui resepnya. Namun, hanya sedikit kelompok yang bertahan.
Baru pada tahun 1953, segera setelah berakhirnya Perang Korea, gandum diimpor dari negara-negara Eropa.
Di sini membuat mie kalguksu menjadi lebih mudah untuk semua orang. Harganya juga sudah turun sehingga banyak orang yang mulai mengkonsumsinya.
Sumber: