Ajang Saling Lempar Lumpur dalam Tradisi Popokan di Semarang

Ajang Saling Lempar Lumpur dalam Tradisi Popokan di Semarang

Tradisi popokan, Jawa tengah--ANTARA FOTO

BACA JUGA:Mengenal Tari Caci, Pertarungan Para Ksatria

Yang istimewa, Mbah Janeb berburu harimau  tanpa senjata tajam. Ia justru mengusirnya dengan melemparkan dedak atau dedak padi ke arah harimau tersebut. Usahanya berhasil, harimau kemudian meninggalkan desa.

Semua orang bergembira menyaksikan kejadian ini. Sebagai tanda kebahagiaan, mereka akan mengabadikan momen pelemparan bekatul atau bekatul. Namun menggantikan suara tersebut  dengan lumpur dan menjadi tradisi ganti popok yang masih eksis hingga saat ini.

Rangkaian Acara Tradisi Popok

Himbauan saling lempar lumpur di sawah merupakan acara puncak dari tradisi Popok. Selain itu, masih ada sejumlah kegiatan lain yang menjadi bagian dari tradisi ini.

BACA JUGA:Mengenal Suku Anak Dalam, Asal Usul Hingga Tradisi

1. Pembersihan musim semi

Pembersihan musim semi adalah peristiwa yang sangat penting. Karena sungai, nama desa tersebut berarti mata air.

2. Tumpengan

Setiap keluarga di desa diundang untuk berpartisipasi dalam acara tumpengan. Hidangan tumpengan ini berupa nasi yang berbentuk kerucut seperti gunung dan di dalamnya terdapat sayur-sayuran berupa kuluban atau urap.

3. Festival

BACA JUGA:Ini dia Tradisi Yogyakarta yang Dilakukan Sebelum Bulan Suci Ramadhan

Acara festival ini dirayakan oleh masyarakat setempat dengan animasi. Mereka berkeliling desa memperagakan berbagai kegiatan kreatif dan artistik.

Acara kemeriahan yang merupakan bagian dari tradisi popok ini selalu dilengkapi dengan boneka harimau.

Sumber: