Kulit Cerah atau Bahaya Menanti? Waspada Risiko Tersembunyi di Balik Cream Pemutih

Kulit Cerah atau Bahaya Menanti? Waspada Risiko Tersembunyi di Balik Cream Pemutih

ilustrasi kulit wajah--freepik

SILAMPARITV.CO.IDDi era modern ini, di mana standar kecantikan terus berkembang dan berubah, obsesi terhadap kulit putih masih terpatri dalam benak sebagian masyarakat.

Ini mendorong banyak individu untuk mencari cara agar kulit mereka tampak lebih cerah dan putih.

Namun, di balik keinginan tersebut, tersembunyi risiko dan bahaya yang seringkali tidak disadari.

Pasar kecantikan dipenuhi dengan berbagai jenis produk pemutih kulit, mulai dari krim hingga perawatan khusus, yang menjanjikan hasil instan.

Namun, penting bagi Anda untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih produk.

BACA JUGA:Berenang di Saat Puasa Apakah Boleh? Cek Penjelasannya di Sini!

Sebelum tergiur dengan janji manis hasil yang cepat, ada baiknya untuk menelisik lebih dalam tentang kandungan, tanggal kedaluwarsa, serta izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap produk tersebut.

Mengapa harus selektif? Karena produk pemutih kulit dapat menyimpan bahaya yang tidak sebanding dengan kecantikan sementara yang ditawarkan.

Beberapa efek samping yang mungkin timbul meliputi kemerahan, pembengkakan, iritasi, peradangan kulit, gatal-gatal, dan sensasi terbakar yang tidak nyaman.

Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh kandungan bahan yang tidak aman untuk kulit, seperti hidrokuinon, merkuri, dan kortikosteroid.

BACA JUGA:Ingin Tampil Langsing Saat Lebaran? Berikut 3 Tips Diet Selama Puasa Ramadhan!

Hidrokuinon, misalnya, dapat menyebabkan kulit menjadi terlalu gelap atau terlalu terang, merusak ginjal atau hati, serta berpotensi mengganggu perkembangan bayi jika digunakan selama kehamilan.

Sementara itu, merkuri, yang dikenal sebagai bahan berbahaya, dapat memicu gejala kesemutan, pusing, pelupa, sakit kepala, dan depresi. Penggunaan jangka panjang bahkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal serius.

Untuk menghindari risiko tersebut, disarankan untuk memilih produk yang direkomendasikan oleh dokter.

Sumber: