Gelombang Sampah Ramadan di Kayuagung: Tantangan dan Upaya Penanganan

Gelombang Sampah Ramadan di Kayuagung: Tantangan dan Upaya Penanganan

Foto Gunung Sampah--

SILAMPARITV.CO.ID - Kayuagung - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di Sumatera Selatan, kini tengah menghadapi gelombang sampah yang signifikan selama bulan Ramadan tahun ini. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKI mencatat peningkatan volume sampah masyarakat yang mencapai angka 100 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Menurut Kepala DLH Kabupaten OKI, Aris Panani, kenaikan drastis ini telah terjadi sejak awal 1445 Hijriah. "Tren peningkatan ini terjadi setiap tahunnya, namun tahun ini angkanya mencapai puncaknya dengan persentase 100 persen," ungkap Aris Panani melalui Kabid Pengelolaan Sampah, Herianto.

BACA JUGA:WhatsApp Luncurkan Filtur Baru dan Cara Membuka WA Dua Ponsel Berbeda

Herianto menyoroti bahwa salah satu penyebab utama peningkatan volume sampah adalah aktivitas pedagang takjil musiman menjelang buka puasa. "Rata-rata sampah tersebut berasal dari aktivitas pedagang takjil musiman. Juga muncul titik baru pengambilan sampah di pinggir-pinggir jalan," tambahnya.

Selain itu, konsumsi rumah tangga juga turut berperan dalam meningkatkan volume sampah selama bulan Ramadan. Masyarakat cenderung lebih banyak menggunakan kemasan sekali pakai dan menghasilkan limbah organik lebih banyak dari biasanya.

Peningkatan volume sampah ini juga memberikan dampak tersendiri bagi infrastruktur dan kebersihan lingkungan. Salah satu dampaknya adalah lonjakan biaya parkir yang mencapai Rp 5 ribu untuk motor dan lebih dari Rp 10 ribu untuk mobil. Biaya parkir yang naik tersebut sebagian besar dipicu oleh semakin padatnya aktivitas masyarakat di sepanjang bulan Ramadan.

BACA JUGA:Ini 5 Adab Kepada Orang yang Lebih Tua

Dalam menghadapi tantangan ini, DLH Kabupaten OKI telah mengambil langkah-langkah konkret untuk menangani gelombang sampah yang terjadi. Salah satunya adalah dengan memperluas jaringan pengambilan sampah di berbagai titik strategis, termasuk di pinggir-pinggir jalan yang menjadi lokasi potensial penumpukan sampah.

"Kami telah meningkatkan frekuensi pengambilan sampah di wilayah-wilayah yang terdampak, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik," ungkap Herianto.

Tidak hanya itu, DLH Kabupaten OKI juga berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti komunitas lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), untuk melakukan kegiatan pembersihan dan penyuluhan tentang pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Gelar Apel Siaga Kelistrikan Nasional, Dirut PLN Pimpin Kesiapan Keandalan Listrik Masa Lebaran 2024

Upaya-upaya ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif dari peningkatan volume sampah selama bulan Ramadan, serta mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Meskipun tantangan dalam penanganan sampah selama bulan Ramadan di Kayuagung sangat nyata, namun dengan langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang serta partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk semua. Dengan demikian, bulan Ramadan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bagi keberlangsungan hidup bersama.

 

Sumber: