XL Axiata Mendesak Pemerintah Pangkas Biaya Frekuensi untuk Mempercepat Implementasi 5G di Indonesia

XL Axiata Mendesak Pemerintah Pangkas Biaya Frekuensi untuk Mempercepat Implementasi 5G di Indonesia

XL Axiata Mendesak Pemerintah Pangkas Biaya Frekuensi untuk Mempercepat Implementasi 5G di Indonesia--

SILAMPARITV.CO.IDPerusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, XL Axiata, mengambil langkah audas dengan mendesak pemerintah untuk memangkas biaya BHP (Biaya Hak Penggunaan) frekuensi. Tindakan ini dilakukan untuk mempercepat implementasi jaringan 5G di tanah air, yang telah menjadi agenda penting dalam mempercepat kemajuan teknologi di Indonesia.

XL Axiata, salah satu operator terkemuka yang telah berkomitmen untuk meluncurkan jaringan 5G di Indonesia, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap biaya yang terkait dengan penggunaan frekuensi. Menurut pernyataan resmi dari XL Axiata, biaya yang tinggi dapat menjadi hambatan utama dalam memperluas jangkauan jaringan 5G ke daerah-daerah yang lebih luas di Indonesia.

Menyikapi hal ini, CEO XL Axiata, Bapak Dian Siswarini, menyampaikan bahwa dengan memangkas biaya BHP frekuensi, pemerintah akan memberikan insentif yang lebih besar bagi operator telekomunikasi untuk meluncurkan jaringan 5G dengan lebih cepat dan efisien. Beliau juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan industri telekomunikasi untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan teknologi terkini.

"Ini bukan hanya tentang kepentingan bisnis, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat meningkatkan konektivitas digital di Indonesia secara keseluruhan. Pengurangan biaya frekuensi akan memungkinkan kami untuk berinvestasi lebih banyak dalam infrastruktur 5G dan membawa manfaat teknologi tersebut kepada masyarakat dengan lebih cepat," ujar Bapak Dian Siswarini.

BACA JUGA:Awal Karier Dandim 0406 Lubuklinggau Letkol Inf Kunto Adi Setiawan hingga Banyak Jabatan Ditungganginya

Langkah XL Axiata ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di seluruh negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah aktif mendukung perkembangan infrastruktur telekomunikasi, termasuk melalui pengadaan spektrum frekuensi untuk jaringan 5G.

Namun demikian, tantangan utama dalam implementasi jaringan 5G di Indonesia masih terkait dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai dan biaya yang terkait dengan penggunaan frekuensi. Inisiatif XL Axiata untuk mendorong pemangkasan biaya frekuensi diharapkan dapat merangsang investasi lebih lanjut dari operator lainnya dan mempercepat proses adaptasi teknologi 5G di tanah air.

Dalam sebuah wawancara, Menteri Komunikasi dan Informatika, Bapak Anang Sutono, menyambut baik usulan XL Axiata ini dan menegaskan komitmennya untuk mempercepat implementasi jaringan 5G di Indonesia. Beliau menyatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan berbagai langkah untuk menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi operator telekomunikasi, termasuk dalam hal regulasi dan biaya penggunaan frekuensi.

"Kami memahami pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mendorong inovasi dan pengembangan teknologi. Kami akan terus berkomunikasi dengan operator telekomunikasi untuk mencari solusi terbaik guna mempercepat implementasi jaringan 5G di Indonesia," kata Bapak Anang Sutono.

BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Kelistrikan selama Arus Mudik, General Manager PLN UID S2JB Pantau Langsung Posko SPKLU

Pangkas biaya BHP frekuensi tidak hanya akan memberikan insentif bagi operator telekomunikasi, tetapi juga diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor. Jaringan 5G dianggap sebagai fondasi penting dalam membangun ekosistem digital yang tangguh dan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Selain itu, kehadiran jaringan 5G juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam kancah global, dengan membuka peluang baru dalam sektor-sektor seperti industri manufaktur, kesehatan, transportasi, dan pertanian yang semakin bergantung pada konektivitas yang cepat dan handal.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan inisiatif dari operator telekomunikasi seperti XL Axiata, Indonesia berpotensi untuk menjadi salah satu pemimpin dalam adopsi teknologi 5G di kawasan Asia Tenggara. Dengan kerjasama yang kuat antara sektor publik dan swasta, impian untuk memiliki konektivitas digital yang berkualitas tinggi dan merata di seluruh Indonesia tampak semakin nyata.

BACA JUGA:Lebaran Auto Glowing, Hanya Pakai 10 Produk Alami ini

Sumber: