Review Film Kingdom of the Planet of the Apes, Isinya Mengesankan

Secara teori, dan ketika Hollywood menangani kekayaan intelektualnya untuk pasar baru, penerapan ini seharusnya tidak berjalan dengan baik.

BACA JUGA:Pelihara Kucing Membuat Susah Hamil Mitos atau Fakta?

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Rise of the Planet of the Apes disukai tidak hanya oleh para kritikus, tetapi juga oleh penonton.

Anomali selanjutnya adalah sekuel reboot justru melebihi ekspektasi penonton dan kritikus film.

War for the Planet of the Apes, dan khususnya film kedua, Dawn of the Planet of the Apes, menjadi salah satu sekuel paling mengesankan sepanjang masa.

Tentu saja, Hollywood tidak membiarkan franchise hebatnya berdiam diri saja. Mereka akan berusaha memanfaatkannya hingga masyarakat bosan, dan mungkin kedepannya akan mencobanya lagi.

BACA JUGA:Mengapa Sering Terjadi Perubahan Mood Saat Menstruasi?

Ditulis oleh Josh Friedman (yang bertanggung jawab atas War of the Worlds versi Spielberg), film ini menegaskan bahwa eksplorasi subjek manusia tidak pernah terasa kuno.

Menyaksikan betapa kerasnya seseorang berusaha menjalani kehidupan yang baik adalah cerminan yang sangat jelas.

Friedman menempatkan penonton pada situasi yang menarik. Kita semua mengetahui sifat sejati manusia dan kecenderungannya menuju kehancuran.

Penonton juga mengetahui bahwa harmoni adalah sesuatu yang dicari semua makhluk hidup.

BACA JUGA:3 Kanal YouTube yang Cocok untuk Pemula Belajar Memasak

Hal menarik lainnya dari Kingdom of the Planet of the Apes adalah penciptanya tidak terburu-buru mengisi durasinya dengan setting.

Film blockbuster masa kini cenderung menyiksa penontonnya dalam jangka waktu yang lama hanya untuk mengisinya dengan berbagai adegan mahal.

Dengan akhir klimaksnya yang spektakuler, Kingdom of the Planet of the Apes akhirnya membuktikan bahwa tidak semua film blockbuster Hollywood tertarik mengajak penontonnya duduk pasif.

Sumber: