Marak Kaus Judi Online, Ratusan Warga di Kabupaten Ini Memilih Menjanda

Marak Kaus Judi Online, Ratusan Warga di Kabupaten Ini Memilih Menjanda

ilustrasi warga jawa timur yang memilih menjanda gara-gara suami kecanduan judi online--

SILAMPARITV.CO.IDMaraknya kasus judi online yang tembus ratusan perkara, angka perceraian di Pengadilan Agama di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meningkat.

Hal itu terungkap dari data Pengadilan Agama Bojonegoro yang menyebutkan terdapat 215 kasus perceraian antara Januari hingga pertengahan Mei 2024 akibat kecanduan judi online.

Ketua Panitera Pengadilan Agama Bojonegoro, Solikin Jamik, mencatat jumlah perkara perceraian cukup signifikan hingga mencapai 1.121 kasus.

Sebagian besar perceraian perjudian internet berusia 20-an-30-an dan telah menikah selama 7-8 tahun.

Kebanyakan dari mereka hanya mempunyai satu anak dan masih belum mempunyai rumah. 

BACA JUGA:Teknologi Pertanian Lahan Rawa Diperkuat, Indonesia dan Vietnam Kerjasama

Dan tingginya angka perceraian akibat perjudian online didukung oleh fakta bahwa faktor pendidikan juga berperan. Karena mencakup lulusan SD, SMP, dan SMA.

“Angka perceraian yang tercatat di PA Bojonegoro terus meningkat ribuan dan alasan yang paling mengejutkan adalah pasangan tersebut kecanduan judi online,” kata Solikin Jamik.

“Meski kita lihat setiap minggunya ternyata jumlahnya mencapai puluhan, dalam dua minggu terakhir hampir 20 kasus yang berdampak pada perjudian online,” tambah Solikin Jamik.

Ternyata pada pertengahan Mei 2024 tercatat 830 perceraian dan 291 perceraian. Diantaranya, alasan terbesarnya adalah pengaruh pasangan yang kecanduan judi online.

BACA JUGA:Makin Parah! Ruas Jalan Jalur Rejang Lebong Amblas, Pihak Terkait Diminta Lebih Sigap

Latar belakang permohonan cerai diketahui adalah perselisihan dan pertengkaran antar suami-istri yang terus menerus, permasalahan keuangan, beban hutang, bahkan ada yang berujung pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Jika Anda pernah terpengaruh game online, perilaku Anda mudah berubah menjadi amarah bahkan kekerasan dalam rumah tangga, karena ketika diingatkan, Anda tidak cepat memahaminya dan malah marah-marah,” kata Solikin Jamik. Solikin Jamik berharap hal ini dapat mempengaruhi pemerintah untuk memperhatikan kemudahan penggunaan aplikasi perjudian online agar dapat segera diatasi.

Sumber: