Telegram di Ujung Tanduk Ancaman Blokir dari Kominfo dan Penyebabnya

Telegram di Ujung Tanduk Ancaman Blokir dari Kominfo dan Penyebabnya

--

SILAMPARITV.CO.ID - Di era digital yang terus berkembang, aplikasi pesan instan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Salah satu yang paling populer di antara mereka adalah Telegram, sebuah platform yang menawarkan berbagai fitur canggih seperti obrolan grup, panggilan suara, dan bahkan mengirim pesan yang dienkripsi.

Namun, di Indonesia, kini Telegram menghadapi ancaman serius dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang mengancam akan memblokir platform tersebut. Mengapa Kominfo mengambil langkah ekstrim ini, dan apa dampaknya bagi pengguna di Indonesia? Mari kita telusuri lebih dalam.

BACA JUGA:Ponsel Merek Apa Saja yang Sudah Mendapatkan Update Android 15? Berikut Daftarnya!

1. Alasan Kominfo Memblokir Telegram

Kominfo menyatakan bahwa alasan utama di balik ancaman blokir Telegram adalah karena platform ini dinilai tidak patuh terhadap regulasi pemerintah terkait dengan konten ilegal dan tidak senonoh.

Beberapa isu yang telah diidentifikasi oleh Kominfo termasuk penyebaran konten teroris, pornografi, dan informasi yang merusak moral masyarakat.

Kominfo juga mencatat bahwa Telegram belum menunjukkan komitmen yang memadai untuk memoderasi konten-konten ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang keamanan data pengguna.

BACA JUGA:Performa dan Gaya Mengupas 5 Fitur Andalan Infinix GT 20 Pro 5G dengan Lampu 'Gaming' RGB yang Menggoda

Telegram telah lama menjadi platform pilihan bagi banyak orang yang peduli tentang privasi mereka karena fitur enkripsi end-to-endnya.

Namun, hal ini juga telah menimbulkan keprihatinan dari pemerintah terkait dengan potensi penggunaan platform tersebut untuk kegiatan ilegal, seperti komunikasi teroris atau penyiaran propaganda yang tidak diinginkan.

2. Dampak Blokir Telegram

Jika Kominfo benar-benar melaksanakan ancamannya untuk memblokir Telegram di Indonesia, dampaknya akan sangat dirasakan oleh jutaan pengguna di seluruh negeri.

Sumber: