Benarkah Kita Generasi Terakhir yang Bisa Melihat Kunang-kunang? Ini Kata Para Ahli
Benarkah Kita Generasi Terakhir yang Bisa Melihat Kunang-kunang? Ini Kata Para Ahli--ist
Drs. Hari Purwanto, MP, Ph.D., ahli fisiologi serangga dari UGM, menambahkan bahwa alih fungsi lahan juga menjadi penyebab utama. Perubahan dari lahan rawa ke sawah, atau dari sawah ke kawasan industri dan permukiman, membuat habitat alami kunang-kunang hilang.
3. Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim menyebabkan perubahan suhu dan kelembaban, dua hal penting bagi ekosistem serangga termasuk kunang-kunang.
4. Polusi Lingkungan dan Insektisida
Limbah rumah tangga, industri, serta penggunaan insektisida membunuh kunang-kunang dan mangsanya. Tanpa makanan yang cukup dan lingkungan yang bersih, populasi mereka terus merosot.
BACA JUGA:Kalender Juni 2025: Weton Jawa Lengkap dan Jadwal Libur Nasional Terbaru
BACA JUGA:Soal Latihan IPAS Kelas 4 SD – Bab 1: Ayo Berlatih
Peran Penting Kunang-kunang dalam Ekosistem
Kunang-kunang bukan sekadar hiasan malam. Mereka merupakan predator alami bagi serangga hama, yang membantu menyeimbangkan ekosistem. Jika populasi mereka hilang, dampak terhadap ekosistem pertanian dan lingkungan bisa sangat besar.
"Mereka berperan agar populasi hama bisa ditekan serentak mungkin sehingga tidak menimbulkan kerusakan," jelas Hari.
BACA JUGA:Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Sukseskan Penyaluran Bantuan Subsidi Upah
Apakah Kita Akan Kehilangan Kunang-kunang Selamanya?
Prediksi bahwa generasi sekarang adalah generasi terakhir yang melihat kunang-kunang adalah peringatan, bukan kepastian.
“Kalau (kerusakan lingkungan) terus berlanjut, ya prediksi itu bisa terwujud,” kata Hari.
Sumber: