Benarkah Kita Generasi Terakhir yang Bisa Melihat Kunang-kunang? Ini Kata Para Ahli
Benarkah Kita Generasi Terakhir yang Bisa Melihat Kunang-kunang? Ini Kata Para Ahli--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Kunang-kunang, serangga bercahaya yang dulu begitu mudah ditemukan di malam hari, kini semakin jarang terlihat. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa generasi saat ini bisa menjadi generasi terakhir yang menyaksikan cahaya alami dari kunang-kunang.
Isu ini ramai dibicarakan warganet di media sosial, setelah sebuah akun Instagram menyebutkan penurunan populasi kunang-kunang secara signifikan akibat berbagai faktor lingkungan. Tapi benarkah demikian? Apa penyebab sebenarnya?
BACA JUGA:Baoxia Liu: Wanita Buronan Termahal Dunia, Dihargai Rp. 245 Miliar oleh FBI
BACA JUGA:Dua Pegawai PDAM di Maros Ditangkap karena Aniaya Anak Saat Main Bola
Populasi Kunang-kunang Terus Menurun
Menurut data ilmiah, populasi kunang-kunang di dunia memang mengalami penurunan tajam. Di Amerika Utara, 11% spesies kunang-kunang terancam punah, sementara lebih dari 50% kekurangan data yang cukup untuk dinilai. Bahkan di Andhra Pradesh, India, jumlah kunang-kunang turun drastis dari 500 menjadi hanya 10–20 ekor per 10 meter persegi.
Penurunan serangga secara umum mencapai 1–2 persen per tahun, yang menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan ilmuwan.
BACA JUGA:Ilmuwan Jepang Ciptakan Alat Perekam Mimpi yang Bisa Diputar Ulang dalam Bentuk Video
BACA JUGA:Fenomena Gen Z Berburu HP Lawas BlackBerry, Nostalgia atau Detoks Digital?
Faktor Penyebab Kunang-kunang Kian Langka
1. Polusi Cahaya
Salah satu faktor utama adalah polusi cahaya, yaitu cahaya buatan berlebihan yang mengganggu aktivitas alami kunang-kunang, termasuk proses kawin mereka yang bergantung pada cahaya tubuh.
“Kalaupun masih ada, bisa tidak terlihat karena polusi cahaya,” jelas Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama BRIN.
2. Perubahan Lahan dan Habitat
Sumber: