Biaya Film Kartun Merah Putih One For All Diduga Tembus Rp. 6,7 Miliar, Hasilnya Dicibir Publik.
Biaya Film Kartun Merah Putih One For All Diduga Tembus Rp 6,7 Miliar, Hasilnya Dicibir Publik.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Film animasi Merah Putih One For All mendadak viral usai trailer resminya dirilis menjelang penayangan di bioskop pada 14 Agustus 2025. Alih-alih menuai pujian, film ini justru ramai diperbincangkan karena kabar biaya produksinya yang fantastis, diduga mencapai Rp. 6,7 miliar.
BACA JUGA:Api Cemburu Berujung Maut, Suami Baru Dibacok Hingga Tewas di OKU.
BACA JUGA:Pakai Wig ke Pasar, Pelaku Curanmor di Lubuklinggau Tetap Kena Batunya.
Informasi tersebut mencuat melalui unggahan akun Instagram @movreview yang menautkan postingan @totosoegriwo pada 8 Agustus 2025. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa film berdurasi 70 menit ini diproduksi oleh Perfiki.tv, dengan sutradara Endiarto dan Bintang, serta Sonny Pudjisasono sebagai produser eksekutif.
BACA JUGA:70% Uang Judi Online Terbang ke Luar Negeri, Ekonomi Nasional Terkuras.
BACA JUGA:PLN Hadirkan Diskon Tambah Daya 50% Sambut HUT ke-80 RI
“Biaya produksi mencapai Rp. 6,7 miliar,” ujar Sonny dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip unggahan tersebut.
BACA JUGA:5 Ribu Orang Padati “BRI Taipei Teman Seperjuangan PMI”, Sambut Mitra Finansial Tanah Air di Taiwan
BACA JUGA:PLN Apresiasi Pelanggan Sektor Industri, Sukses Dorong Ekonomi Hijau Nasional
Yang membuat publik terkejut, proyek ini disebut baru dimulai pada Juni 2025 dan rampung dalam waktu sekitar dua bulan.
BACA JUGA:AgenBRILink Dekatkan Akses Layanan Keuangan bagi Petani di Kabupaten Gowa
Kisah Persahabatan Lintas Budaya
Film ini mengangkat tema persatuan dan keberagaman lewat kisah persahabatan anak-anak dari berbagai latar belakang budaya, seperti Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga Tionghoa. Mereka bersatu untuk menyelamatkan bendera merah putih yang hilang.
BACA JUGA:Buruh Jahit di Pekalongan Kaget Dapat Tagihan Pajak Rp. 2,8 Miliar, Petugas Pajak Ikut Bingung.
BACA JUGA:Super Tega! Ayah di Ciputat Habisi Anak 4 Tahun Gara-Gara Disebut Kasar
Dengan jadwal rilis yang bertepatan sehari sebelum Hari Kemerdekaan RI, film ini diharapkan menjadi tontonan keluarga bertema nasionalisme.
BACA JUGA:5 Pekerjaan Ideal untuk Penggemar Menggambar
BACA JUGA:Blind Box: Estetika, Sensasi, dan Kapitalisme Emosional
Kritik Pedas Warganet
Meski membawa pesan positif, trailer Merah Putih One For All menuai gelombang kritik. Banyak warganet yang mempertanyakan kualitas visualnya jika dibandingkan dengan biaya produksi yang diklaim mencapai miliaran rupiah.
BACA JUGA:3 Tim Free Fire dari Indonesia Lolos Grand Final Esports World Cup 2025
BACA JUGA:Pedagang Sayur Ditampar dan Diancam Pria Ngaku Aparat Gegara Kibarkan Bendera One Piece
Beberapa komentar warganet di media sosial antara lain:
“Grafiknya kek animasi zaman batu,” tulis akun @riski_pangestangu.
“Hah 7 M hasilnya gini? Doang? Sorry wae pak, aku sebagai 3D artist malu sih kalau namaku ditaro credit,” ungkap akun @fifolutfia.
BACA JUGA:Infinix GT 30 Resmi Diluncurkan, HP Gaming Murah dengan Tombol GT Trigger
BACA JUGA:7 Tips Mengatasi HP Lemot Dengan Mudah, Bebas Hang, Freeze, dan Nge-Lag.
Fenomena ini mengingatkan publik pada tren di industri film Indonesia di mana proyek dengan anggaran besar kerap mendapat sorotan tajam karena kualitas yang dinilai tak sebanding dengan biaya yang dihabiskan.
BACA JUGA:Rahasia Diet Tanpa Olahraga: 10 Tips Efektif dan Aman untuk Turunkan Berat Badan
BACA JUGA:Parkir Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau Dialihkan ke Alun-Alun Merdeka untuk Kurangi Kemacetan
Menunggu Pembuktian di Layar Lebar
Meski dihujani cibiran, tak sedikit pula pihak yang masih penasaran ingin menonton film ini untuk menilai langsung. Publik kini menunggu apakah Merah Putih One For All mampu membuktikan nilai produksinya saat resmi tayang di bioskop.
BACA JUGA:Mie Gacoan Bayar Royalti Rp. 2,2 Miliar, Bisa Putar Lagu hingga Akhir 2025.
BACA JUGA:Super Tega! Ayah di Ciputat Habisi Anak 4 Tahun Gara-Gara Disebut Kasar
Film ini sekaligus akan menjadi ujian bagi perfilman animasi Indonesia: apakah biaya miliaran rupiah dapat menghasilkan kualitas yang mampu memuaskan penonton, atau justru menambah daftar panjang proyek besar yang berujung kontroversi.
Sumber: