Sri Mulyani Samakan Pajak dengan Zakat dan Wakaf: “Di Dalam Harta Kita, Ada Hak Orang Lain”

SILAMPARITV.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyamakan kewajiban membayar pajak dengan zakat dan wakaf, sebagai bentuk menyalurkan sebagian rezeki untuk kepentingan orang lain.

BACA JUGA:Resep Ayam Goreng Lengkuas Gurih Berempah, Bikin Nambah Nasi Terus!

BACA JUGA:3 Trik Jitu Memasak Sop Bening agar Lebih Gurih, Harum, dan Kaya Rasa

 

Dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah yang ditayangkan di kanal YouTube Bank Indonesia (BI) pada Rabu (13/8/2025), Sri Mulyani menekankan pentingnya kesadaran membayar pajak karena manfaatnya kembali dirasakan oleh masyarakat luas.

BACA JUGA:Polantas Terluka Ditabrak Pickup, Pengemudi Ternyata Masih di Bawah Umur.

BACA JUGA:7 Contoh Soal Bahasa Inggris dan Kunci Jawaban Lengkap

“Pada dasarnya, mereka yang mampu harus menggunakan kemampuannya. Karena di dalam setiap rezeki dan harta yang kamu dapatkan, ada hak orang lain. Bukan ustazah ya dalam hal ini, tapi ini karena saya menteri keuangan,” ujar Sri Mulyani sambil berkelakar, disambut tawa hadirin.

BACA JUGA:3 Resep Tumis Kacang Panjang yang Sederhana dan Nikmat Buat Bekal

BACA JUGA:Apakah iPhone X Masih Layak Dibeli di Tahun 2025?

Menurutnya, pajak sama seperti zakat dan wakaf—menjadi sarana menyalurkan hak orang lain kepada mereka yang membutuhkan.

“Pajak itu kembali kepada yang membutuhkan,” tegasnya.

BACA JUGA:Aksi Unik Polantas Lubuklinggau, Jadi Pedagang Beras SPHP di Simpang RCA.

BACA JUGA:Resep Bubur Merah Putih, Sajian Tradisional Spesial Hari Kemerdekaan RI

Pajak untuk Program Sosial dan Pendidikan

Sri Mulyani memaparkan bahwa pajak digunakan untuk mendanai berbagai program bantuan sosial, seperti:

Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga tidak mampu.

Program sembako untuk 18 juta keluarga.

Bantuan modal untuk UMKM.

BACA JUGA:Samsung Rilis TV Micro RGB Pertama di Dunia, Hadir dengan AI untuk Optimalkan Gambar

BACA JUGA:10 Rekomendasi TWS Terbaik untuk Berbagai Aktivitas 2025

Ia juga menyinggung inisiatif Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Dalam kunjungan perdananya ke Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 di Jakarta Selatan pada Sabtu (9/8/2025), ia melihat langsung anak-anak dari keluarga pemulung hingga pekerja harian yang mendapatkan pendidikan gratis, asrama, bimbingan agama, serta makan tiga kali sehari ditambah dua kali camilan.

BACA JUGA:Apple Siapkan MacBook Murah, Harganya Rp 9 Jutaan? Siap-Siap untuk Laptop Impianmu!

BACA JUGA:PLN Electric RUN 2025 Siap Digelar, Catat Tanggal dan Lokasinya

“Itu semua hak dari rezeki yang kamu miliki untuk orang lain,” ungkapnya.

Pemerintah menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat hingga tahun depan (2026). Selain itu, pendidikan juga diperkuat dengan program beasiswa LPDP, khususnya untuk bidang science, technology, engineering, math (STEM) yang menjadi fokus Presiden Prabowo.

BACA JUGA:PLN ULP Lubuklinggau Dukung Ekspansi Bisnis PT Sriwijaya Distribusindo Raya (WINGS) Melalui Penambahan Daya

BACA JUGA:Listrik Lebih Besar, Bayarnya Setengah Harga! Pelanggan PLN UID S2JB Dapat Nikmati Promo Kemerdekaan RI ke-80

Dukungan Anggaran Rp. 1.333 Triliun

Sri Mulyani menyebutkan, pada tahun ini anggaran pemerintah pusat yang langsung dinikmati masyarakat, terutama kelompok bawah, mencapai Rp. 1.333 triliun. Angka ini akan disampaikan secara resmi oleh Presiden Prabowo dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2026 pada 15 Agustus 2025, yang diperkirakan akan lebih besar.

BACA JUGA:Berkat Jaringan ATM BRI Dimana-mana Memudahkan Nasabah Dalam Bertransaksi

BACA JUGA:Dengan BRI Mobile Banking Transaksi Semakin Mudah dan Cepat

Ia menegaskan bahwa program Asta Cita milik Presiden Prabowo sejalan dengan prinsip ekonomi syariah yang berlandaskan keadilan sosial, di antaranya melalui perlindungan sosial (Perlinsos) untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

BACA JUGA:Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan Beauty, Fashion, and Fragrance

BACA JUGA:Mitra Program Makan Bergizi Gratis Gelontorkan Rp. 28 Triliun, APBN Baru Rp. 8,2 Triliun.

“Fondasi untuk mencapai Indonesia Emas mengedepankan prinsip keadilan. Tanpa itu, kita akan asyik dengan kata-kata dan program-program kecil yang mungkin tidak menyelesaikan persoalan bangsa,” tegas Sri Mulyani.

BACA JUGA:Mengenal Manfaat Digital Illustration untuk Menambah Penghasilan

BACA JUGA:Ragam Penyebab Kerusakan pada Dinamo Starter Mobil

Sumber: