Ini yang Terjadi pada Otak Anak saat Orang Tua Membentaknya

Selasa 28-05-2024,10:58 WIB
Reporter : Rizty Ria Anggraini
Editor : Rizty Ria Anggraini

Selain itu, stres berulang dapat mempengaruhi konektivitas saraf di otak. Kortisol yang dilepaskan selama periode stres tinggi dapat merusak sinapsis – koneksi antara neuron di otak.

 Hal ini dapat mengganggu komunikasi antar sel saraf, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan anak untuk berpikir jernih, memecahkan masalah, dan mengelola emosi. 

Dalam jangka panjang, anak-anak yang sering dibentak mungkin mengalami kesulitan dalam situasi sosial dan memiliki masalah perilaku.

BACA JUGA:Banyak Disukai, 5 Minuman Kopi Ini Ternyata Pembakar Lemak

4. Dampak pada Regulasi Emosi

Membentak juga bisa merusak kemampuan anak untuk mengatur emosinya. Ketika anak dibentak, mereka tidak belajar cara mengelola emosi negatif mereka dengan cara yang sehat. 

Sebaliknya, mereka mungkin belajar untuk bereaksi dengan cara yang sama – dengan kemarahan atau agresi. 

Anak-anak ini bisa tumbuh menjadi individu yang tidak mampu mengendalikan kemarahan atau frustrasi mereka, yang bisa berdampak negatif pada hubungan dan keberhasilan mereka di masa dewasa.

5. Perasaan Ketidakamanan dan Rendah Diri

BACA JUGA:Fenomena Manusia yang Memiliki Beberapa Kembaran di Dunia

Anak yang sering dibentak juga bisa berkembang dengan perasaan rendah diri dan ketidakamanan. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak dicintai. 

Ini dapat merusak harga diri mereka dan membentuk pandangan negatif tentang diri mereka sendiri. 

Anak-anak dengan harga diri rendah mungkin menarik diri dari interaksi sosial, mengalami kesulitan di sekolah, dan bahkan mungkin mengembangkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Alternatif yang Lebih Sehat

BACA JUGA:Fenomena Manusia yang Memiliki Beberapa Kembaran di Dunia

Alih-alih membentak, orang tua disarankan untuk menggunakan pendekatan disiplin yang lebih positif dan konstruktif. 

Kategori :