Menekankan kesalahan anak terus-menerus bisa membuat mereka takut mencoba hal-hal baru karena takut gagal. Penting untuk mengajarkan anak bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Daripada fokus pada kesalahan, bantu anak memahami apa yang bisa mereka pelajari dari situasi tersebut dan bagaimana memperbaikinya di masa depan.
5. "Aku kecewa denganmu"
Mengekspresikan kekecewaan dengan cara yang negatif bisa sangat menyakitkan bagi anak. Ini bisa membuat mereka merasa tidak dicintai atau tidak berharga.
Sebaliknya, cobalah untuk berbicara tentang perilaku atau tindakan tertentu yang perlu diperbaiki tanpa membuat anak merasa dihakimi atau tidak dicintai. Misalnya, katakan "Mari kita bicara tentang apa yang terjadi dan bagaimana kita bisa memperbaikinya."
BACA JUGA:Apakah Menahan Ngantuk Berbahaya? Ini Kata Ahli
Kesimpulan
Kata-kata memiliki kekuatan besar dalam membentuk pikiran dan perasaan anak. Sebagai orangtua, penting untuk selalu berhati-hati dengan apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya.
Dengan memberikan dukungan positif dan menghindari kalimat-kalimat yang bisa meredupkan potensi anak, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan mampu mencapai potensi penuh mereka.