PALEMBANG-- Badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) Stasiun Sumatera Selatan menyampaikan update peringatan dini cuaca di Sumatera Selatan pada Senin 19 September 2022.
Sejak pukul 09.30 WIB masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pukul 10.00 WIB.
Seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir: Tulung Selapan, Air Sugihan, Jejawi, Cengal, Pangkalan Lampam, Kabupaten Banyuasin: Banyuasin I, Rambutan, Muara Padang, Makarti Jaya, Muara Sugihan, Air Salek, Air Kumbang, Kabupaten Ogan Ilir: Pemulutan, dan sekitarnya.
Dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir: Pedamaran, Kayu Agung, Sirah Pulau Padang, Pampangan, Pedamaran Timur.
Kabupaten Banyuasin: Banyuasin II, Muara Telang, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Sumber Marga Telang, Kabupaten Ogan Ilir: Indralaya, Indralaya Utara, Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat, Rantau Panjang.
Kota Palembang: Ilir Barat II, Seberang Ulu I, Ilir Barat I, Ilir Timur I, Ilir Timur II, Sukarami, Sako, Kemuning, Kalidoni, Bukit Kecil, Gandus, Kertapati, Plaju, Alang-alang Lebar, Sematang Borang, dan sekitarnya.
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pkl 12.00 WIB.
BMKG Sumatera Selatan juga menyampaikan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak Hujan Lebat di Wilayah Sumatera Selatan (level waspada), berlaku Tanggal 19 September 2022 pukul 07.00 WIB s/d 20 September 2022 pukul 07.00 WIB sebagai berikut:
Potensi Dampak Hujan Lebat dapat terjadi di wilayah yakni:
Kota Lubuklinggau : Lubuk Linggau Timur I, Lubuk Linggau Utara II, Lubuk Linggau Utara I, Lubuk Linggau Selatan II, Lubuk Linggau Selatan I
Kabupaten Musi Rawas : Selangit, Tugumulyo, Muara Beliti, Tiang Pumpung Kepungut, Tuah Negeri, Purwodadi, Sumber Harta, Suku Tengah Lakitan Ulu
Kabupaten Banyuasin : Rantau Bayur, Suak Tapeh, Banyuasin III, Sembawa, Talang Kelapa.
Kota Palembang : Gandus, Ilir Barat I. Kabupaten Muara Enim : Muara Belida, Sungai Rotan.
Dampak yang diprakirakan terjadi, sulit mengendarai kendaraan di jalanan, sebagian kelompok masyarakat terisolir, mulai terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya.
Sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak. Jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, gangguan lalu lintas karena jalan utama banjir atau ditutup.