Ia menduga kecerahan atau ukuran meteor terang lebih kecil dibandingkan bulan purnama. Jadi antara -8 dan -12, jelasnya.
Hal ini diketahui dari cahaya meteor yang tidak menimbulkan saturasi pada rekaman video.
Marufin membenarkan fenomena jatuhnya meteor pada Minggu malam (9 Juni 2024) tidak berdampak pada Bumi.
“Tidak ada pengaruhnya karena terlalu kecil,” jelasnya. Dilihat dari informasi kecerahan atau magnitudo meteor yang jatuh, kemungkinan benda langit ini memiliki kecepatan awal 20 km per detik, seperti kebanyakan meteor yang memasuki atmosfer bumi.