SILAMPARITV.CO.ID - Apa itu Keloid? Keloid adalah jaringan parut yang tumbuh secara berlebihan pada area kulit yang mengalami cedera atau luka.
Berbeda dengan bekas luka biasa, keloid terus berkembang dan dapat melebar di luar batas luka asli, menciptakan tonjolan yang lebih besar dan lebih menonjol di permukaan kulit.
Penyebab Keloid Keloid terbentuk sebagai bagian dari proses penyembuhan luka. Ketika kulit terluka, tubuh memproduksi kolagen dalam jumlah yang lebih banyak untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Pada kasus keloid, produksi kolagen ini berlebihan dan tidak berhenti ketika luka sudah sembuh, sehingga terbentuk jaringan parut yang menonjol. Beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk pembentukan keloid antara lain:
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Asma: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
1. Genetika: Riwayat keluarga dengan keloid meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan kondisi ini.
2. Jenis Kulit: Orang dengan kulit gelap lebih rentan terhadap keloid dibandingkan mereka dengan kulit terang.
3. Usia: Keloid lebih sering terjadi pada orang di bawah usia 30 tahun.
4. Lokasi Luka: Keloid cenderung muncul di bagian tubuh tertentu seperti dada, bahu, telinga, dan pipi.
5. Infeksi atau Peradangan: Infeksi atau peradangan pada luka dapat meningkatkan kemungkinan pembentukan keloid.
BACA JUGA:Ini dia Daftar 10 Daerah Penghasil Cabai Rawit Terbanyak di Indonesia, Apakah Daerah Mu Termasuk?
Gejala Keloid Gejala keloid biasanya muncul beberapa bulan setelah luka terjadi. Beberapa tanda yang umum meliputi:
• Benjolan atau tonjolan yang mengkilap, keras, dan teraba di permukaan kulit.
• Warna keloid bisa merah muda, merah, atau lebih gelap dari kulit sekitarnya.
• Gatal atau sensasi terbakar pada area keloid.
• Ketidaknyamanan atau nyeri, terutama jika keloid terletak di area yang sering bergerak atau tertekan.
Cara Mengatasi Keloid Mengatasi keloid bisa menjadi tantangan, namun ada beberapa metode yang dapat membantu mengurangi ukurannya atau mencegahnya tumbuh lebih besar. Beberapa pendekatan yang umum digunakan meliputi:
BACA JUGA:Chery Tiggo 9 Facelift Meluncur, Harga Mulai dari Rp 300 Jutaan
1. Kortikosteroid Injeksi: Injeksi kortikosteroid langsung ke dalam keloid dapat membantu mengurangi peradangan dan ukuran keloid.
2. Operasi: Pengangkatan keloid melalui pembedahan dapat dilakukan, namun sering kali keloid dapat tumbuh kembali lebih besar. Biasanya operasi ini dikombinasikan dengan terapi lain untuk mencegah kambuh.
3. Teknik Laser: Terapi laser dapat membantu meratakan dan mengurangi warna keloid, meskipun tidak selalu efektif untuk semua orang.
4. Tekanan atau Kompresi: Menggunakan pembalut tekan pada area keloid dapat membantu mengurangi ukurannya.
BACA JUGA:Tega! Ayah Tiri Perkosa Anak Hingga 4 Kali di Karo, Pelaku Ditangkap
5. Cryotherapy: Metode ini melibatkan pembekuan keloid dengan nitrogen cair untuk mengurangi ukurannya.
6. Krim atau Gel Silikon: Aplikasi topikal silikon dapat membantu meratakan keloid dan mengurangi gatal.
Pencegahan Keloid Untuk mencegah keloid, penting untuk menjaga luka tetap bersih dan terhindar dari infeksi. Menggunakan pelindung luka, seperti perban silikon, dan menghindari menggaruk atau merusak luka juga dapat membantu.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan keloid, diskusikan dengan dokter Anda tentang langkah-langkah pencegahan tambahan yang dapat diambil.
BACA JUGA:Mengenal Varises: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Kesimpulan Keloid adalah masalah kulit yang dapat mempengaruhi penampilan dan kenyamanan seseorang.
Meskipun tidak berbahaya secara medis, mereka dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan metode pengobatan yang tersedia, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola dan mengurangi dampak keloid pada kulit Anda. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang keloid, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran dan perawatan yang sesuai.
BACA JUGA:Pantas Disarankan Konsumsi Setiap Hari, Simak 4 Khasiat dari Konsumsi Tomat Secara Rutin