Benarkah Bumi Akan Punya 2 Bulan Selama 53 Hari? Apa Dampaknya?

Sabtu 21-09-2024,10:30 WIB
Reporter : Ayu Fitriani
Editor : Ayu Fitriani

Fenomena ini lebih banyak menarik perhatian astronom dan ilmuwan karena memberikan kesempatan untuk mempelajari benda-benda langit yang mendekati Bumi tanpa risiko tabrakan.

Ketakutan dan Misinformasi

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Nasional, PLN Luncurkan Inovasi Program Electrifying Agriculture

BACA JUGA:Siap Dukung Pengembangan Industri Data Center di Indonesia, PLN Sediakan Listrik Bersih

Sayangnya, fenomena ini sering disalahartikan dan dilebih-lebihkan di media sosial, sehingga memicu ketakutan atau harapan yang tidak berdasar.

Beberapa artikel sensasional bahkan mengklaim bahwa Bumi akan memiliki dua bulan yang terlihat bersamaan di langit, yang tentu saja tidak benar. Mini-moons terlalu kecil dan redup untuk terlihat seperti Bulan, dan tidak akan berdampak signifikan pada kehidupan di Bumi.

Meski gagasan tentang Bumi memiliki dua bulan terdengar menarik, kenyataannya fenomena ini hanyalah kejadian sementara yang melibatkan asteroid kecil yang mengorbit Bumi untuk waktu singkat.

Dampaknya sangat minim dan tidak menimbulkan risiko bagi kehidupan di Bumi. Berita tentang dua bulan yang dapat dilihat bersamaan lebih kepada mitos dan miskomunikasi daripada kenyataan ilmiah.

Kategori :