SILAMPARI.CO.ID - Israel telah mengumumkan rencananya untuk menggunakan pendapatan pajak yang dikumpulkannya atas nama Otoritas Palestina (PA) guna melunasi utang listrik PA kepada Israel Electric Corporation (IEC). Nilai utang tersebut mencapai hampir 2 miliar shekel, atau sekitar Rp8,8 triliun. Kebijakan ini diputuskan oleh Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, di tengah konflik yang memanas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
BACA JUGA:Kejari Lubuklinggau Usut Dua Kasus Korupsi, Oknum Kades dan Mantan Kepsek Jadi Tersangka BACA JUGA:Lapas Lubuklinggau Gelar Pengajian Akbar Memperingati Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H Smotrich menjelaskan bahwa dana yang sebelumnya dibekukan dan disimpan di Norwegia akan dialihkan untuk melunasi utang PA kepada IEC. Menurutnya, utang ini menyebabkan bunga tinggi yang merusak kredit IEC, sehingga secara tidak langsung membebani warga Israel. Langkah ini, lanjut Smotrich, adalah upaya untuk mengurangi dampak keuangan terhadap perusahaan listrik Israel dan masyarakatnya. BACA JUGA:Lapas Lubuklinggau Tingkatkan dan Kembangkan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dan Ketahanan Pangan BACA JUGA:Pindang Patin, Hidangan Khas Lubuklinggau yang Wajib Kamu Coba Kementerian Keuangan Palestina mengonfirmasi bahwa sebagian dana yang disimpan di Norwegia sejak Januari lalu telah disetujui untuk dilepaskan, yakni sebesar 1,5 miliar shekel. Dana ini akan dialokasikan untuk dua tujuan utama: pembayaran bahan bakar mingguan kepada perusahaan Israel selama beberapa bulan ke depan dan pelunasan sebagian utang listrik oleh perusahaan distribusi Palestina kepada IEC. BACA JUGA:Mochi Kekinian di Eatwe Lubuklinggau, Harga Terjangkau dan Rasa Menggoda BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Terus Melonjak, Masyarakat Mulai Tertekan Namun, situasi ini semakin menekan kondisi keuangan PA. Sejak Oktober 2023, Israel telah menahan dana yang seharusnya dialokasikan untuk biaya administrasi di Gaza, dengan total lebih dari 3,6 miliar shekel ditahan hingga awal 2024. Dana tersebut dipotong dengan alasan setara dengan jumlah "pembayaran martir," yakni uang yang diberikan PA kepada keluarga militan dan warga sipil yang terbunuh atau dipenjara oleh otoritas Israel. BACA JUGA:Acer Rilis Laptop Bunglon: Inovasi Desain Dengan Perubahan Warna dan Perfoma Tangguh BACA JUGA:Mengenal Honda NS150GX 2025: Skuter Matic Inovatif dengan Teknologi Kamera dan Desain Elegan Langkah Israel menambah tekanan besar pada PA, yang sudah menghadapi krisis finansial. PA hanya mampu membayar 50-60% gaji pegawai negeri selama beberapa bulan terakhir. Kementerian Keuangan Palestina menyebutkan bahwa mereka terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk mempercepat pelepasan dana tersebut. Selain itu, PA juga menghadapi tantangan besar dalam mengelola operasional harian di tengah tekanan ekonomi dan politik yang semakin meningkat. Pembatasan pendanaan yang dilakukan Israel memengaruhi stabilitas ekonomi Palestina, terutama dalam penyediaan layanan publik yang vital seperti listrik dan bahan bakar. BACA JUGA:Pasar Metau Menjadi Pusat Perekonomian Masyarakat Muara Beliti BACA JUGA:Pencairan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) Hari Ini, 13 Januari 2025: Dana Rp1,8 Juta Telah Cair dan Aktiva Langkah Israel ini menuai perhatian internasional, terutama dari negara-negara yang mendukung solusi damai bagi konflik Israel-Palestina. Norwegia, yang sebelumnya menjadi tempat penyimpanan dana beku, telah memberikan persetujuan untuk pelepasan sebagian dana tersebut. Namun, sejumlah pihak tetap mengkritik langkah Israel yang menggunakan dana pajak Palestina secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan PA. Sementara itu, komunitas internasional terus menyerukan dialog dan solusi damai untuk mengakhiri ketegangan di wilayah tersebut. Penanganan krisis ekonomi Palestina diharapkan menjadi bagian dari langkah-langkah diplomatik yang lebih luas untuk mencapai stabilitas di kawasan. Pengalihan dana pajak Palestina oleh Israel untuk melunasi utang listrik mencerminkan kompleksitas hubungan ekonomi dan politik kedua pihak. Di satu sisi, langkah ini mungkin membantu mengurangi beban finansial Israel, tetapi di sisi lain, kebijakan ini semakin memperburuk kondisi ekonomi Palestina. Ketegangan ini menuntut perhatian lebih dari komunitas internasional untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar rakyat Palestina tetap terpenuhi dan konflik tidak semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang ada. BACA JUGA:Jangan Sampai Ketinggalan! Kode Redeem Mobile Legends 13 Januari 2025 Buka Peluang Dapat Skin Keren BACA JUGA:Teknik Cara Memanen Buah Durian: Keahlian dan Ketelitian dalam Memetik Raja BuahIsrael Gunakan Uang Pajak Palestina untuk Bayar Utang Listrik Rp 8,8 Triliun, Isu Kontroversial dalam Hubungan
Selasa 14-01-2025,11:30 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati
Kategori :
Terkait
Jumat 31-10-2025,15:56 WIB
Serbuan Israel Tewaskan Pegawai Pemerintah, Presiden Lebanon Joseph Aoun Perintahkan Militer Siaga Penuh!
Rabu 29-10-2025,11:54 WIB
Netanyahu Tegas: Israel Tak Butuh Izin Siapa Pun Untuk Menyerang Gaza
Senin 27-10-2025,16:07 WIB
Indonesia Terancam Dilarang Jadi Tuan Rumah Ajang Internasional Usai Tolak Atlet Israel
Kamis 23-10-2025,14:30 WIB
Otoritas Gaza Ungkap Dugaan Pencurian Organ oleh Tentara Israel
Senin 20-10-2025,14:23 WIB
Trump Murka, Ultimatum Hamas Hentikan Kekacauan di Gaza.
Terpopuler
Sabtu 13-12-2025,14:19 WIB
Ambil 5 Burung Cendet di Kawasan Konservasi, Kakek Masir Dituntut 2 Tahun
Sabtu 13-12-2025,13:43 WIB
Oknum Camat dan Guru PPPK Digerebek Warga di Seluma, Insiden Berujung Ricuh
Sabtu 13-12-2025,11:04 WIB
Muhammadiyah Instruksikan Pengalihan Infak Jumat Bagi Korban Bencana di Aceh dan Sumatera
Sabtu 13-12-2025,12:36 WIB
Jaga Kesehatan dan Kekompakan, Pegawai dan Peserta Magang Lapas Narkotika Muara Beliti Olahraga Pagi
Sabtu 13-12-2025,10:48 WIB
Batik Tunjuk Langit Resmi Ber-HAKI, Ditetapkan Sebagai Motif Seragam Siswa SD dan SMP di Lubuk Linggau
Terkini
Sabtu 13-12-2025,14:19 WIB
Ambil 5 Burung Cendet di Kawasan Konservasi, Kakek Masir Dituntut 2 Tahun
Sabtu 13-12-2025,13:59 WIB
PLN UID S2JB Hadirkan “Heritage in Motion” di Fashion Dignity 2025, Angkat Warisan Budaya ke Panggung Modern
Sabtu 13-12-2025,13:43 WIB
Oknum Camat dan Guru PPPK Digerebek Warga di Seluma, Insiden Berujung Ricuh
Sabtu 13-12-2025,13:08 WIB
Pemerintah Berlakukan Pembatasan Medsos Bagi Anak Usia 13–16 Tahun Pada 2026
Sabtu 13-12-2025,12:36 WIB