Netanyahu Tegas: Israel Tak Butuh Izin Siapa Pun Untuk Menyerang Gaza
Netanyahu Tegas: Israel Tak Butuh Izin Siapa Pun Untuk Menyerang Gaza--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa negaranya tidak membutuhkan izin atau persetujuan dari negara mana pun untuk melakukan serangan terhadap target di Gaza maupun Lebanon, meskipun telah menyetujui perjanjian gencatan senjata.
Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu dalam pertemuan para menteri kabinet pada Minggu (26/10/2025), dan dikutip oleh AFP pada Senin (27/10/2025). Dalam pernyataannya, Netanyahu menekankan kedaulatan penuh Israel dalam menentukan kebijakan keamanannya.
BACA JUGA:Soal Pilihan Ganda Seni Rupa Kelas 1 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka
BACA JUGA:10 Soal Lengkap Beserta Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD halaman 80 Kurikulum Merdeka
“Israel adalah negara merdeka. Kami akan mempertahankan diri dengan cara kami sendiri, dan kami akan terus menentukan nasib kami,” ujar Netanyahu.
“Kami tidak meminta persetujuan siapa pun untuk ini. Kami mengendalikan keamanan kami,” lanjutnya.
Pernyataan ini muncul setelah kunjungan pejabat tinggi Amerika Serikat ke Tel Aviv selama sepekan, yang bertujuan untuk mengonsolidasikan gencatan senjata di Gaza.
BACA JUGA:33 Pasang Pemuda-Pemudi Musi Rawas Tampilkan Pakaian Adat Nusantara di Upacara Hari Sumpah Pemuda
BACA JUGA:Gara-gara Judi Online, Ibu Dua Anak Tilap Uang Perusahaan Rp. 169 Juta di Lubuklinggau.
Instruksi Militer untuk Lanjutkan Operasi di Gaza
Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk melanjutkan pembongkaran dan penghancuran terowongan di Jalur Gaza, meskipun gencatan senjata telah berlaku.
“Saya telah menginstruksikan IDF untuk memprioritaskan penghancuran terowongan sebagai tugas utama di zona kuning yang saat ini berada di bawah kendali kami, di samping melindungi tentara dan masyarakat,” tulis Katz melalui platform X (Twitter).
Katz menambahkan bahwa langkah tersebut sejalan dengan diskusi intens bersama pejabat tinggi Amerika Serikat, termasuk Wakil Presiden, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, utusan khusus presiden, serta komandan CENTCOM.
Mereka membahas pelaksanaan rencana Presiden AS Donald Trump, yang menekankan pentingnya demiliterisasi Gaza, penghancuran seluruh terowongan Hamas, serta pelucutan senjata kelompok tersebut.
Sumber: