SILAMPARITV.CO.ID - Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur agar memiliki energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas sepanjang hari. Sahur dilakukan pada waktu dini hari hingga menjelang subuh, yang membuat pola tidur seseorang mengalami perubahan.
Akibatnya, banyak orang merasa mengantuk setelah makan sahur dan memilih untuk kembali tidur sebelum memulai aktivitas pagi mereka. Namun, kebiasaan tidur setelah sahur ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada sistem pencernaan. Bahaya Tidur Setelah SahurBACA JUGA:Ngaji.ai Hadirkan Fitur Inovatif untuk Permudah Khatam Al-Qur’an di Ramadan 1446 H
BACA JUGA:Sritex Pailit, Ribuan Buruh Kehilangan Pekerjaan dan Harapan
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Coana Sukmagautama, mengungkapkan bahwa tidur setelah sahur tidak disarankan karena dapat memicu naiknya asam lambung yang berpotensi menyebabkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). GERD adalah kondisi ketika isi lambung naik kembali ke esofagus atau kerongkongan, menyebabkan berbagai gejala tidak nyaman, seperti:✅ Mual dan muntah
✅ Nyeri di ulu hati
✅ Perut kembung
✅ Sakit tenggorokan saat bangun tidur "Karena posisi tidur membuat lambung penuh dengan makanan, proses pencernaan akan terganggu dan makanan bisa naik kembali ke kerongkongan. Akibatnya, seseorang bisa merasakan sakit tenggorokan dan sensasi panas saat bangun pagi," jelas Coana dalam wawancara dengan Kompas.com, Kamis. Selain GERD, tidur setelah sahur juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolisme, karena tubuh belum sempat mencerna makanan dengan optimal sebelum beristirahat. BACA JUGA:Tragedi Keracunan Genset di Musi Rawas: Satu Keluarga Terdampak, Dua Orang Meninggal Dunia BACA JUGA:Pasar Inpres Kota Lubuklinggau Padat Menjelang Ramadan, Masyarakat Berburu Stok Pangan dan Daging Sapi Kapan Waktu Aman untuk Tidur Setelah Sahur? Agar terhindar dari gangguan pencernaan, Coana Sukmagautama menyarankan agar tidak langsung tidur setelah sahur. Ia menjelaskan bahwa makanan memerlukan waktu 2 hingga 4 jam untuk diproses di dalam lambung sebelum akhirnya berpindah ke usus halus. Khusus bagi penderita gangguan lambung, makanan bisa bertahan di lambung lebih lama, bahkan hingga 6 jam, sehingga risiko asam lambung naik lebih besar. Oleh karena itu, ia menyarankan: ???? Jeda minimal 2 jam setelah sahur sebelum tidur
???? Jika mengantuk sebelum 2 jam, usahakan tidak tidur dalam posisi berbaring
⏳ Idealnya, tunggu 2-3 jam sebelum benar-benar tidur untuk mencegah masalah pencernaan “Kalau terakhir makan jam 01.00, maka baru boleh rebahan jam 03.00. Kalau kurang dari 2 jam, apalagi bagi penderita gangguan lambung, pasti akan kambuh," tegasnya. Tips Mengatasi Kantuk Setelah Sahur
BACA JUGA:Blush On: Rahasia Wajah Merona Alami dan Fresh Sepanjang Hari
BACA JUGA:Soto Nyumput Mas Bhre: Kuliner Khas Boyolali yang Menggugah Selera di Lubuklinggau
Bagi yang tetap merasa mengantuk setelah sahur, ada beberapa cara untuk mengurangi rasa kantuk tanpa langsung tidur, antara lain: ☕ Minum air putih atau teh hangat untuk membantu pencernaan bekerja lebih baik????♂️ Melakukan aktivitas ringan, seperti membaca Al-Qur’an atau berzikir
????♂️ Duduk atau bersandar dengan posisi tegak jika ingin beristirahat sejenak
???? Menunggu waktu Subuh sambil beribadah Dengan menghindari kebiasaan tidur setelah sahur, umat Muslim dapat menjaga kesehatan pencernaan sekaligus mendapatkan manfaat maksimal dari ibadah puasa di bulan Ramadan. Tidur setelah sahur memang terasa menggoda, terutama karena tubuh masih beradaptasi dengan pola makan dan tidur yang berubah selama Ramadan. Namun, kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi penderita gangguan lambung.
Dengan memberi jeda 2 hingga 3 jam sebelum tidur setelah makan, risiko GERD dan gangguan pencernaan bisa dikurangi. Selain itu, melakukan aktivitas ringan setelah sahur juga bisa membantu tubuh tetap segar dan siap menjalani puasa dengan lebih nyaman. BACA JUGA:Sehari Menjelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Lubuklinggau Naik Rp 20 Ribu per Kilogram BACA JUGA:Bacaan Niat Sahur Ramadan 2025, Lengkap dengan Lafal Arab, Latin, dan Artinya