Pentingnya Sensor Oksigen pada Kendaraan dan Dampak Jika Rusak

Senin 03-03-2025,10:30 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati

SILAMPARITV.CO.ID - Setiap kendaraan modern saat ini telah dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mendukung kinerja mesin, salah satunya adalah sensor oksigen. Komponen ini memiliki peran penting dalam menjaga efisiensi pembakaran dan mengurangi emisi gas buang. Sensor oksigen bertugas untuk memantau kadar oksigen dalam gas buang kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, yang kemudian diteruskan ke sistem kontrol elektronik mesin atau ECU (Electronic Control Unit).

Fungsi Sensor Oksigen dalam Kendaraan Menurut Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (NMI), sensor oksigen berfungsi untuk mengukur kadar oksigen dalam gas buang yang dihasilkan mesin. Informasi ini kemudian digunakan oleh ECU untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang optimal.

BACA JUGA:Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD Halaman 130 Kurikulum Merdeka: Cara Bernapas Membantu Aktivitas Sehari-hari

BACA JUGA:Jam Kerja ASN Berkurang Selama Ramadhan 2025, Pemerintah Juga Rancang Skema WFA Saat Lebaran

"ECU menggunakan informasi dari sensor oksigen untuk memastikan bahwa campuran udara dan bahan bakar berada dalam kondisi ideal. Hal ini berpengaruh langsung pada performa mesin, efisiensi bahan bakar, serta tingkat emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan," ujar Diko pada awal Februari 2025 lalu.

Lebih lanjut, Diko menjelaskan bahwa sensor oksigen yang bekerja dengan baik akan membantu kendaraan mencapai pembakaran yang lebih efisien. Dengan demikian, kendaraan dapat bekerja pada performa optimal dan emisi gas buang yang dikeluarkan pun bisa ditekan seminimal mungkin, sehingga lebih ramah lingkungan.

Dampak Kerusakan Sensor Oksigen Seiring waktu dan pemakaian kendaraan, sensor oksigen dapat mengalami kerusakan atau penurunan kinerja. Jika sensor ini tidak berfungsi dengan baik, dapat menyebabkan berbagai masalah serius pada kendaraan, antara lain:

BACA JUGA:Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Lebaran 2025

BACA JUGA:Tips Agar Sisa Lauk Sahur Tidak Cepat Basi, Aroma dan Rasanya Tetap Lezat

  • Konsumsi Bahan Bakar Meningkat Tanpa informasi yang akurat dari sensor oksigen, ECU dapat mengatur campuran bahan bakar yang terlalu kaya atau terlalu miskin. Hal ini dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar yang lebih boros, sehingga pengeluaran untuk bahan bakar menjadi lebih tinggi dari biasanya.

  • Emisi Gas Buang Meningkat Kerusakan sensor oksigen dapat mengakibatkan pembakaran yang tidak sempurna. Akibatnya, kendaraan akan menghasilkan lebih banyak emisi gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx). Hal ini bukan hanya membahayakan lingkungan, tetapi juga bisa menyebabkan kendaraan gagal dalam uji emisi yang menjadi syarat wajib di beberapa kota besar.

  • Penurunan Performa Mesin Sensor oksigen yang rusak bisa membuat mesin kehilangan tenaga, sehingga respons akselerasi menjadi lebih lambat. Selain itu, efisiensi mesin secara keseluruhan juga akan menurun, yang dapat mengganggu kenyamanan berkendara.

  • Kerusakan pada Komponen Mesin Lainnya Jika pembakaran dalam mesin tidak berjalan dengan optimal, maka risiko kerusakan pada komponen lain juga semakin tinggi. Beberapa bagian yang rentan mengalami kerusakan akibat sensor oksigen yang tidak berfungsi dengan baik antara lain katup, piston, dan catalytic converter. Jika komponen-komponen ini mengalami gangguan, biaya perbaikannya bisa sangat mahal.

  • BACA JUGA:Jalan Lintas Sumatera Jambi-Padang Putus Total, Pengendara Diimbau Gunakan Jalur Alternatif

    BACA JUGA:Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 178-179 Kurikulum Merdeka

    Tanda-Tanda Sensor Oksigen Rusak Untuk menghindari dampak buruk dari kerusakan sensor oksigen, penting bagi pemilik kendaraan untuk mengenali gejala awal yang menunjukkan adanya masalah pada sensor ini. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Lampu indikator mesin (Check Engine) menyala terus menerus

  • Konsumsi bahan bakar yang meningkat drastis

  • Mesin terasa lebih berat atau tidak responsif saat dikendarai

  • Emisi gas buang yang lebih pekat atau berbau menyengat

  • Pentingnya Perawatan dan Pemeriksaan Berkala Agar sensor oksigen tetap berfungsi dengan baik, disarankan untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jika ditemukan tanda-tanda kerusakan, segera lakukan pemeriksaan ke bengkel resmi atau mekanik terpercaya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kendaraan.

    Dengan memahami pentingnya sensor oksigen dan dampaknya jika mengalami kerusakan, diharapkan para pemilik kendaraan dapat lebih peduli terhadap kondisi kendaraannya. Perawatan yang baik tidak hanya akan menjaga performa mesin tetap optimal, tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

    BACA JUGA:Wali Kota Lubuklinggau Akan Luncurkan Program Seragam Gratis untuk Seluruh Pelajar

    BACA JUGA:Review Lengkap Wadah Glasting Lip dan Kualitas Lip Tint Favorit Pecinta Makeup

    Kategori :