Kesalahan Umum Pengemudi Mobil Otomatis yang Bisa Memperpendek Umur Transmisi
Kesalahan Umum Pengemudi Mobil Otomatis yang Bisa Memperpendek Umur Transmisi--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Mobil bertransmisi otomatis atau matik semakin diminati masyarakat karena menawarkan kemudahan dan kenyamanan berkendara, terutama saat menghadapi kemacetan. Namun, di balik kepraktisannya, masih banyak pengemudi yang tanpa disadari melakukan kebiasaan keliru yang dapat memperpendek usia pakai transmisi.
BACA JUGA:Mobil Baru 2026 Siap Masuk Indonesia, Hybrid dan Listrik Kian Mendominasi
BACA JUGA:Satu Kamar Kos Diisi Dua Pasangan Tak Sah, Terungkap Saat Razia Jelang Tahun Baru di Lubuklinggau
Salah satu kesalahan paling umum adalah memindahkan tuas transmisi dari posisi maju (D) ke mundur (R), atau sebaliknya, tanpa menunggu kendaraan benar-benar berhenti. Kebiasaan ini kerap dianggap sepele, padahal berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada komponen transmisi.
Pemilik bengkel Dokter Mobil, Lung Lung, menjelaskan bahwa perpindahan tuas secara terburu-buru dapat memberikan beban mendadak atau shock load pada gearbox.
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Imbau Perayaan Tahun Baru Aman dan Tertib, Tanpa Kembang Api
BACA JUGA:Curi Emas 63 Gram, Pemuda 18 Tahun di Muara Kelingi Ditangkap Polisi
“Kalau dari D langsung pindah ke R atau sebaliknya ketika mobil masih bergerak sedikit saja, itu bisa bikin shock load ke gearbox. Lama-lama haus, bahkan bisa sampai jebol,” ujar Lung Lung kepada Kompas.com, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, transmisi otomatis sebenarnya tidak mudah rusak asalkan digunakan dan dirawat dengan benar. Salah satu aspek terpenting dalam perawatan adalah menjaga kualitas oli transmisi. Oli yang sudah menurun kualitasnya atau terlambat diganti dapat membuat perpindahan gigi terasa kasar dan meningkatkan risiko kerusakan di bagian internal.
BACA JUGA:Hamili dan Aniaya Pacar, Oknum Polisi di Kepri Dijatuhi PTDH
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Kunjungi Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya
Selain oli, filter transmisi juga memiliki peran vital. Lung Lung menyoroti masih banyak pemilik mobil yang rajin mengganti oli, namun mengabaikan kondisi filter. Padahal, filter yang kotor atau tersumbat dapat menghambat aliran oli, sehingga kinerja transmisi menurun secara signifikan.
Tak hanya soal perawatan, gaya berkendara juga berpengaruh besar terhadap usia pakai transmisi otomatis. Kebiasaan memacu mobil secara agresif saat menanjak, atau sering memainkan pedal gas dan rem secara tidak stabil, membuat komponen transmisi bekerja lebih berat dari seharusnya.
BACA JUGA:Tinjau Proyek Jalan di Lubuk Linggau, Herman Deru Tegaskan Komitmen Pemerataan Pembangunan
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Pastikan Perbaikan Jalan Sekayu–Lubuk Linggau Segera Dimulai
“Yang penting enggak usah terburu-buru pindah tuas, pastikan mobil benar-benar berhenti dulu. Terus jangan lupa ganti oli dan filter sesuai anjuran. Mobil matik itu aman sebenarnya,” jelas Lung Lung.
Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut menggunakan mobil bertransmisi otomatis, selama memahami cara penggunaan yang benar. Dengan perawatan berkala dan gaya berkendara yang lebih halus, transmisi otomatis dapat bertahan lama dan bekerja optimal tanpa masalah berarti.
BACA JUGA:Faktor Utama yang Perlu Diperhatikan Agar Pemasangan Atap Salju Optimal
BACA JUGA:Tips Pasang Atap Rumah yang Tepat agar Tidak Bocor dan Lebih Awet
Sumber: