Ibu Korban Histeris dan Tak Percaya Anaknya Tewas
Begitu mendengar kabar tragis tersebut, kedua orang tua Resma langsung pulang dari kebun dan mendapati rumah mereka sudah dipenuhi warga serta petugas kepolisian.
Sang ibu tak kuasa menahan duka dan berteriak histeris, bahkan sempat beberapa kali pingsan. Tangis pilu dan jeritan kehilangan pun menyayat suasana di sekitar rumah korban.
“Siapo yang ganggu anak aku! Anak aku dak ado masalah!” teriak sang ibu dalam bahasa daerah setempat, menunjukkan kesedihan dan ketidakpercayaan atas peristiwa nahas itu.
Pihak kepolisian dan warga kemudian membawa kedua orang tua korban ke rumah tetangga untuk menenangkan mereka.
BACA JUGA:Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 12 SMA Halaman 14 Kurikulum Merdeka: Latihan Aktivitas 1.3
BACA JUGA:Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.281 per Dolar AS, Sentimen Positif dari Penurunan Ekspektasi Inflasi AS
Diduga Dibunuh oleh Orang Dekat
Hingga saat ini, polisi belum merilis secara resmi siapa pelaku yang bertanggung jawab. Namun berdasarkan percakapan terakhir korban lewat telepon dan kondisi rumah yang tidak menunjukkan kerusakan atau pembobolan, dugaan kuat mengarah pada pelaku yang dikenal dekat dengan korban.
Warga sekitar menyatakan bahwa pada saat kejadian tidak terdengar suara mencurigakan, mengingat daerah tersebut cukup sepi pada siang hari karena banyak warga yang bekerja.
“Kami baru tahu setelah dengar teriakan temannya yang minta tolong,” kata Edy, salah satu warga.
BACA JUGA:Magnus Carlsen Gebrak Meja Usai Kalah dari Gukesh Dommaraju di Norway Chess 2025
Pihak Kelurahan: Kita Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi
Lurah Dwi Tunggal, Kambali, turut datang ke lokasi untuk meninjau kondisi dan memberikan dukungan kepada keluarga korban.
“Saat ini kami menyerahkan proses penyelidikan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Kami minta warga tetap tenang dan tidak berspekulasi,” ujarnya singkat.