SILAMPARITV.CO.ID - Tangis pengungsi Rohingya di Balai Mueseuraya Aceh pecah setelah para mahasiswa melakukan aksi demo.
Mahasiswa dengan jumlah kisaran ratusan, sebelumnya melakukan aksi demonstrasi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Para mahasiswa mengatasnamakan BEM Nusantara itu berasal dari sejumlah almamater seperti Abulyatama, Muhammadiyah, Bina Bangsa Getsempena dan Al-Washliyah.
Di pelataran gedung dewan, aksi mahasiswa bergerak menenteng dan membentang spanduk berisi kalimat "Tolak Rohingya" dengan seruan yel-yel perjuangan.
BACA JUGA:Status Waspada! Pemkab Karo Himbau Wisatawan Hindari Kawasan Gunung Sinabung
Orasi tersebut diserukan ke udara bersamaan dengan kepulan asap yang menghitam, berasal dari ban yang baru saja dibakar.
Hari yang terik, panas yang berasal dari karet terbakar, membuat siapa saja yang mendekat berpeluh keringat.
Aksi para mahasiswa masih berada di dalam koridor yang dapat dimaklumi sebagai bentuk kebebasan dalam berekspresi hingga akhirnya mereka menuju ke Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) di mana seratus lebih pengungsi Rohingya ditempatkan.
Jarak masa awal mulanya sekitar 40 meter dari tempat pengungsi Rohingya.
BACA JUGA:Wajib Ketahui! Ini Cara Memotong Kuku yang Baik dan Benar Menurut Islam
Namun, saat koordinator lapangan mahasiswa bernegoisasi kepada petugas, massa yang ada di belakang langsung menyerbu menuju ke arah tempat etnis Rohingya.
Terlibat dalam aksi demo itu, beberapa mahasiswa menarik paksa dan melempar botol ke arah pengungsi Rohingya anak-anak dan wanita.
Para pengungsi Rohingya pun menangis dan ketakutan serta ada beberapa yang terlihat meminta ampun.
Satpol PP yang bertugas tak mampu membendung massa demo yang berjumlah 500 an orang tersebut.
BACA JUGA:Naik Ferris Wheel Terbesar di Sumsel, Cocok untuk Rayakan Malam Tahun Baru