Kisaran 30 menit berada di dalam baement, mahasiswa berhasil mengeluarkan Rohingya secara paksa menuju mobil truk yang disediakan.
Pengungsi Rohingya yang terdiri dari anak-anak, wanita dan pria itu diantar ke kantor Kemenkumham Aceh yang jaraknya dari BMA dengan jarak kisaran 1 km.
Para mahasiswa itu juga terlibat perkelahian dengan polisi yang menjaga para pengungsi yang terlihat ketakutan, namun akhirnya polisi mengizinkan para mahasiswa untuk memindahkan mereka, menurut seorang jurnalis AFP di lokasi kejadian.
Aksi para mahasiswa membakar ban dan menyiapkan truk untuk memindahkan para pengungsi Rohingya. Jurnalis AFP juga mengatakan kalau polisi membantu mereka naik sebelum mereka dibawa ke kantor pemerintah lain di dekatnya.
BACA JUGA:BURUAN! PT Garudafood Membuka Lowongan Kerja Besar-besaran 2024, Lulusan SMA Bisa Jadi Admin Tax
“Kami memprotes karena kami tidak setuju dengan warga Rohingya yang terus datang ke sini,” kata Kholilullah, mahasiswa berusia 23 tahun yang hanya bisa dipanggil dengan satu nama, kepada AFP.
Polisi Banda Aceh pun tidak menanggapi permintaan komentar tersebut.