SILAMPARITV.CO.ID-Rasa kantuk setelah minum kopi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari toleransi kafein, efek rebound adenosin, fluktuasi gula darah, kualitas tidur yang buruk, hingga reaksi hormon stres.
BACA JUGA:5 Cara Mudah Turunkan Kadar Gula Darah, Bikin Tubuh Lebih Sehat dan Terhindar dari Diabetes
Berikut penjelasan lengkapnya
1. Toleransi Kafein
Jika seseorang rutin mengonsumsi kopi setiap hari, tubuh akan beradaptasi terhadap efek kafein. Otak menyesuaikan jumlah dan sensitivitas reseptor adenosin—zat kimia yang mengatur rasa lelah.
Seiring waktu, efek stimulan dari kafein tidak lagi sekuat sebelumnya.
Sebuah studi dalam Toxicology and Applied Pharmacology menemukan bahwa asupan kafein jangka panjang mengubah aktivitas reseptor adenosin, sehingga tubuh membutuhkan dosis kafein yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama.
2. Rebound Adenosin
Kafein bekerja dengan memblokir reseptor adenosin di otak, yang biasanya memberi sinyal kelelahan. Namun, selama reseptor ini terblokir, adenosin tetap menumpuk di tubuh.
Ketika efek kafein mulai hilang, ademosin yang menumpuk akan tiba-tiba aktif, menyebabkan rasa kantuk yang lebih kuat dari sebelumnya.
Menurut laporan Times of India yang merujuk pada studi di MDPI Biology, adenosin alami akan terus meningkat selama seseorang terjaga — dan setelah efek kafein memudar, “banjir adenosin” ini memicu rasa mengantuk berat.
3. Penurunan Gula Darah
Banyak kopi kekinian mengandung tambahan gula, sirup, atau krim manis. Kandungan ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti penurunan tajam (hipoglikemia reaktif).
Penurunan inilah yang membuat seseorang merasa lemas, pusing, atau mengantuk setelah efek awal kopi menghilang.
Jadi, bukan kopinya yang salah — tapi campuran manis di dalamnya.