“Tiba-tiba Maya ini dengan sengaja menambahkan 1 persen kesalahan dengan menuduh anak saya Alfa di absensi. Padahal anak saya masuk sekolah di tanggal tersebut!” tegasnya.
BACA JUGA:Tangis dan Harapan di Tepi Sungai: Keluarga Kelvin Tetap Menunggu di Lokasi Tenggelamnya Anak
BACA JUGA:Orangtua Siswa SMAN 1 Cimarga Laporkan Kepsek, Diduga Tampar Anak Yang Ketahuan Merokok.
Alasan Nita Tak Mau Memaafkan
Dalam video terpisah, Nita juga menolak mentah-mentah permintaan maaf dari guru yang bersangkutan.
Ia menilai permintaan maaf tersebut tidak tulus dan penuh kebohongan.
BACA JUGA:Pelaku Usaha Ikut Memeriahkan dalam Festival Discount HUT Kota Lubuk Linggau
BACA JUGA:Viral! Sopir Truk dan Istrinya Hina Suku Jawa, Langsung Jadi Bulan-bulanan Warga.
“Semua permintaan maafnya dari awal palsu, tidak pernah tulus. Selalu ada ‘tapi’-nya, dan selalu berbohong, hobi mengkambinghitamkan orang lain,” ujar Nita dalam video berdurasi 2 menit yang kini viral.
Unggahannya sontak mendapat dukungan dari ribuan warganet yang menilai bahwa tindakan intimidasi terhadap siswa, apa pun alasannya, tidak dapat dibenarkan.
BACA JUGA:Sekretaris Itjen Kemenimipas Dorong Integritas dan Profesionalisme di Lapas Lubuk Linggau
BACA JUGA:Lapas Lubuk linggau Penuhi Hak Dasar Warga Binaan Dengan Membagikan Matras dan Alat Makan
Versi Guru: Tuduhan Tak Benar dan Rugikan Nama Baik
Sementara itu, Maya Handayani selaku guru yang dilaporkan, akhirnya angkat bicara.
Ia menyebut dirinya tengah berada di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan dan pihak sekolah, sehingga belum bisa mengambil langkah hukum tanpa izin resmi.
BACA JUGA:Kalapas Lubuklinggau Hadiri Pisah Sambut Kalapas Muara Beliti
“Saya belum ada langkah apa-apa. Saya ini masih di bawah perlindungan Dinas Pendidikan, kepala sekolah, dan Kabid SMK. Saya tidak mau bertindak gegabah tanpa persetujuan mereka,” ujar Maya, Senin (13/10/2025).
Maya mengaku tuduhan yang dilayangkan kepadanya telah merugikan nama baik pribadi dan profesinya sebagai pendidik.
“Saya merasa sudah dicemarkan oleh wali murid, padahal tuduhan itu tidak benar. Saya pribadi sangat dirugikan,” tegasnya.
BACA JUGA:One Battle After Another: Aksi Distopia yang Brutal, Elegan, dan Penuh Makna
BACA JUGA:Review Death Whisperer 3: Kembali dengan Teror, Sekuat Apa Sekuel Ketiga Ini?
Kronologi Versi Guru
Maya menjelaskan, awal mula kasus ini berawal ketika wali kelas menginformasikan adanya dugaan siswa yang mengonsumsi obat terlarang.
“Saya tanya, informasinya dari mana. Katanya dari orang tua dan pihak kepolisian. Wali kelas juga bilang biarkan dulu polisi yang menindaklanjuti,” jelasnya.
BACA JUGA:REVIEW KANG SOLAH FROM KANG MAK X NENEK GAYUNG: LEBIH KOMIKAL, LEBIH EMOSIONAL, LEBIH BERNYAWA
BACA JUGA:Misteri Mayat Pria di Sekayu, Ditemukan Tertelungkup di Dalam Corong Perangkap Ikan.
Namun, saat siswa tersebut dibawa ke ruangannya, Maya mengaku sempat merekam percakapan untuk mencari kejelasan, bukan untuk disebarluaskan.
“Rekaman itu hanya saya simpan pribadi, tidak saya sebarkan. Tujuannya agar saya tidak salah dalam menyimpulkan,” ujarnya.
BACA JUGA:Tips untuk Pemula yang Baru Mulai Olahraga di Gym: Panduan Aman dan Efektif Membangun Kebugaran
BACA JUGA:Review The Strangers: Chapter 2 – Ketegangan Meningkat, Teror Masih Tertahan
Maya juga menambahkan, setelah kasus tersebut dianggap selesai oleh kepala sekolah, siswa yang bersangkutan tetap diberikan kesempatan belajar kembali meski mendapat poin pelanggaran tinggi.
Namun, ketegangan muncul kembali saat Maya menemukan ketidakhadiran siswa tanpa keterangan dan melaporkannya ke Waka Kesiswaan.
Masalah itu kemudian berkembang hingga orang tua siswa datang ke sekolah dan perdebatan direkam hingga viral di media sosial.
BACA JUGA:seberapa Efektif Produk Makeup dengan SPF Menangkal Sinar UV? Ini Faktanya!
Sudah Minta Maaf di Sekolah dan di Rumah Siswa
Menurut Maya, dirinya sudah meminta maaf secara langsung kepada keluarga siswa, baik di ruang kepala sekolah maupun di rumah orang tua siswa.
“Kami sudah datang ke rumah siswa untuk meminta maaf. Bahkan saya juga meminta maaf di depan seluruh siswa di lapangan sekolah,” ujarnya.
BACA JUGA:10 Gejala Awal Kerusakan Hati yang Sering Diabaikan, Waspadai Sebelum Terlambat!
BACA JUGA:Prabowo Subianto Hadiri KTT Perdamaian Gaza, Indonesia Dukung Upaya Akhiri Perang di Timur Tengah.
Namun, permintaan maaf tersebut disebut belum diterima karena dianggap tidak ikhlas oleh pihak keluarga siswa.
“Saya sudah menjelaskan semuanya dan minta maaf secara terbuka, tapi mereka tetap bilang permintaan maaf saya tidak tulus,” tambahnya.
BACA JUGA:TNI AD Kirim Tim ke Singapura untuk Ikuti Pelatihan Penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
BACA JUGA:Persaingan Ketat Olahraga Judo dan Taekwondo Panaskan Hari Pertama PON Bela Diri Kudus 2025
Kasus Masih Bergulir
Hingga kini, kasus ini masih dalam proses mediasi dan klarifikasi oleh Dinas Pendidikan Sumatera Selatan.
Pihak sekolah diminta memberikan laporan lengkap terkait dugaan intimidasi dan pelanggaran etika guru di lingkungan pendidikan.
Publik berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh tenaga pendidik agar berhati-hati dalam bertindak dan menjaga komunikasi dengan siswa maupun orang tua.
BACA JUGA:Suami Terpukul, Wanita Hamil Muda Tewas di Hotel Palembang Diduga Bersama Pria Misterius.
BACA JUGA:Dari Podium ke Podium, Zidane Kunci Gelar Juara Umum Balap Motocross Trial Game Dirt 2025