Babak Baru Keraton Surakarta: Gusti Purboyo Resmi Naik Takhta sebagai Pakubuwono XIV

Jumat 07-11-2025,11:50 WIB
Reporter : Chelsea
Editor : Chelsea

Sejarah baru tercipta di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Setelah wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi, tampuk kepemimpinan kini resmi beralih kepada Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro, yang kini bergelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIV.

Ikrar naik takhta tersebut berlangsung Rabu Legi, 14 Jumadilawal Tahun Dal 1959 atau 5 November 2025, di Keraton Surakarta, tepat menjelang pemberangkatan jenazah almarhum PB XIII ke Makam Raja-Raja Mataram Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

BACA JUGA:Dilan Versi Dewasa! Ariel NOAH Bintangi Dua Film Sekaligus: Dilan ITB 1997 & Dilan Amsterdam

BACA JUGA:Tim Macan Linggau Bekuk Pemuda Pembobol Rumah Pensiunan Guru Bermodus Kunci Cadangan

 Ikrar Naik Takhta di Hadapan Jenazah Sang Ayah

Dalam suasana penuh haru, Gusti Purboyo berdiri di hadapan peti jenazah ayahandanya dan membacakan ikrar dalam bahasa Jawa kuno, menandai awal masa pemerintahannya sebagai raja baru.

“Atas perintah dan titah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, saya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro, pada hari ini, Rabu Legi, 14 Jumadilawal Tahun Dal 1959 atau 5 November 2025, naik takhta menjadi Raja Keraton Surakarta Hadiningrat dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIV,” ujar Gusti Purboyo dengan suara bergetar di hadapan keluarga besar keraton dan abdi dalem.

Sumpah di hadapan jenazah sang ayah bukan hanya simbol penerimaan takhta, tetapi juga janji kesetiaan dan penerusan amanah leluhur, yang secara adat Jawa dianggap sah dan memiliki makna spiritual mendalam.

BACA JUGA:Elon Musk OTW Jadi Triliuner Pertama Dunia, Kantongi Gaji Fantastis Rp16.700 Triliun dari Tesla

BACA JUGA:Inilah 5 Kemampuan Unik Manusia yang Tak Akan Pernah Bisa Ditiru AI

 Dukungan Keluarga: Langkah Sesuai Adat Kasunanan

Kakak tertua PB XIV, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbaikusuma Dewayani, menegaskan bahwa penobatan tersebut sudah sesuai dengan pakem adat Kasunanan.

“Apa yang dilakukan Adipati Anom, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro, sesuai adat Kasunanan. Sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah simbol kesetiaan, bukan pelanggaran adat,” ujarnya.

Menurut GKR Timoer, keputusan cepat ini dilakukan untuk menghindari kekosongan kepemimpinan dan memastikan seluruh urusan adat serta pemerintahan keraton tetap berjalan tertib.

“Segala prosesi adat dan tanggung jawab pemerintahan karaton tetap berjalan sebagaimana mestinya, di bawah pimpinan raja baru, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIV,” tegasnya.

Kategori :