Keraton Solo Gelar Penobatan Raja Baru, Paku Buwono XIV Naik Takhta Akhir Pekan Ini

Kamis 13-11-2025,11:03 WIB
Reporter : Adinda MJ
Editor : Adinda MJ

 

Suksesi Setelah Wafatnya PB XIII

Penobatan ini dilakukan setelah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (PB XIII) wafat pada 2 November 2025 usai menjalani perawatan di rumah sakit selama lebih dari dua bulan.

Sesuai paugeran (aturan adat) Keraton Solo, keluarga besar dan pejabat keraton menggelar musyawarah untuk menentukan penerus takhta. Dalam masa transisi tersebut, Kanjeng Gusti Panembahan Tedjowulan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Raja, dengan tugas utama menjaga stabilitas dan menghindari konflik internal menjelang suksesi.

 

“Pak Tedjowulan adalah maha menteri yang mendampingi PB XIII dalam pengelolaan keraton. Beliau kini bertugas sebagai Plt Raja, bukan pengganti raja, melainkan penjaga stabilitas menjelang penobatan,” jelas KPA Bambang Ary Pradotonagoro, juru bicara Tedjowulan.

BACA JUGA:Produksi Minyak di Sumbagsel Naik, Cerminan Keberhasilan Hulu Migas Nasional.

BACA JUGA:PSI Apresiasi Prabowo Yang Siap Tanggung Utang Whoosh Tanda Pemimpin Bijak

Raja Baru: Gusti Purbaya Jadi Paku Buwono XIV

Raja baru yang akan dinobatkan, Gusti Purbaya, dikenal dekat dengan masyarakat dan aktif dalam kegiatan sosial serta pelestarian budaya.

Dengan gelar barunya S.I.S.K.S. Pakoe Boewono XIV, ia akan memegang peran penting dalam melanjutkan warisan dan tradisi panjang Keraton Surakarta Hadiningrat.

Penobatan ini tidak hanya menjadi momen pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi simbol keberlanjutan budaya Jawa yang tetap lestari di tengah arus modernisasi.

 

Makna Historis Penobatan

Keraton Surakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan Jawa yang memiliki pengaruh besar sejak masa Mataram Islam.

Prosesi Jumenengan menjadi simbol kesetiaan terhadap tradisi leluhur, serta penegasan bahwa nilai-nilai luhur seperti rukun, hormat, dan kebersamaan tetap dijaga hingga kini.

Kategori :