Deteksi dini dianggap sangat penting karena banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami gangguan mental ringan seperti kecemasan yang berkepanjangan.
“Kadang-kadang kita enggak tahu kalau sudah mulai cemas atau sudah masuk tahap depresi. Karena itu pemeriksaan sejak dini perlu dilakukan,” ujarnya.
BACA JUGA:Psikolog Ungkap! Ini Alasan Kenapa Banyak Orang Ramah di Luar tapi Galak di Rumah
BACA JUGA:Psikolog Harvard Beberkan 5 Kebiasaan Orang Tua yang Membentuk Anak Hebat dan Percaya Diri
Pendampingan Kasus di SMAN 72 Jakarta
Menanggapi kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta yang turut menimbulkan trauma pada sejumlah siswa, Menkes memastikan bahwa pendampingan kesehatan mental masih berlangsung.
“Untuk yang SMAN 72, masih ditangani oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta,” kata Budi.
Pendampingan dilakukan melalui konseling psikologis dan layanan trauma healing untuk memastikan kondisi mental para siswa tetap stabil pasca insiden.
Pesan Menkes: Sehat Mental Dimulai dari Pikiran yang Tenang
Menkes menekankan pentingnya hidup seimbang antara prestasi dan kebahagiaan diri. Ambisi besar tanpa kemampuan untuk mengelola stres justru dapat merusak kesehatan mental.
Ia mengajak seluruh generasi muda Indonesia untuk lebih mengenali diri, membatasi tekanan berlebihan, dan membiasakan berpikir positif.
“Yang paling penting adalah jangan lupa berdoa, bersyukur, dan menjaga pikiran tetap jernih. Itu bagian dari menjaga kesehatan mental,” pesan Budi.
Lonjakan gangguan kesehatan mental di kalangan generasi muda menjadi alarm serius bagi bangsa. Kemenkes menegaskan pentingnya pendekatan holistik antara pencegahan, deteksi dini, dan edukasi mental health di lingkungan sekolah dan keluarga.
Dengan menjaga pikiran positif dan tidak memaksakan ambisi berlebihan, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual.