InStat Football digunakan oleh klub-klub di seluruh dunia. Mereka biasanya melacak tujuan mereka dengan perangkat lunak ini. InStat Football bisa membaca statistik pemain dan yang lebih hebatnya lagi, mereka juga bisa mengetahui kelemahan lawan berdasarkan pertandingan sebelumnya.
Hal ini memicu minat Vietnam untuk menggunakan program InStat Football. Berdasarkan laporan Nguoi Lao Dong, Rabu (12 Juli 2016), tim bernama Golden Star sudah mengetahui kelemahan Indonesia.
Teknologi InStat Football menunjukkan Indonesia mempunyai kelemahan pada posisi gelandang bertahan. Hal ini disebabkan beberapa pemain yang ditugaskan Alfred Riedl untuk mengatur laju permainan tidak berfungsi dengan baik.
Riedl tampaknya lebih menyukai gaya permainan menyerang, mengandalkan seorang striker dan dua gelandang serang yang bermain melebar.
BACA JUGA:Valentine Rossi Gelar Balap Track MotoRanch 100 Km of Champion di Rumahnya
Hal ini menimbulkan kelonggaran di lini tengah karena pemain Indonesia bisa menjadikan dua gelandang bertahan Vietnam (Thanh Luong dan Trong Hoang) menjadi predator.
Namun, teknik ini tidak bisa dianggap sebagai faktor kemenangan. Kecerdasan pelatih Nguyen Huu Thang dalam membaca kelemahan Indonesia menjadi kunci suksesnya pertandingan tersebut.
Seperti yang dikatakan Pham Van Quyen. Mantan pemain internasional Vietnam itu mengatakan karakter Riedl tidak berubah. Ia terus membangun tim kuat lewat dua bek sayap tersebut.
"Saat Riedl melatih Vietnam, semua orang bisa melihat dengan jelas bahwa kekuatannya dalam membangun tim ada di kedua sayap. Ini akan terjadi di pertandingan berikutnya," kata Pham Van Quyen.
BACA JUGA:Ini dia Hasil Drawing Barcelona Copa del Rey