Mengulik Sejarah Ondel-Ondel dari Budaya Betawi, Cek Keunikannya

Selasa 23-01-2024,19:00 WIB
Reporter : Septi Satria S
Editor : Ayu Fitriani

Dikatakan bahwa seorang dukun bermeditasi untuk menemukan panduan paling ampuh untuk mendapatkan kesembuhan yang ajaib. Dari meditasinya sang dukun mampu membuat patung pesan (wangsit) yang sangat besar.

"Orang-orangan sawah ini dikatakan sebagai dewa penolong yang mengusir roh jahat dari desa,"; tulis Kustopo.

Akhirnya penduduk desa membuat patung besar tanpa nama. Dengan bantuan mantra dan pengorbanan perdukunan, masyarakat membawa dan mempersiapkan orang-orang yang diyakini sebagai dewa penolong untuk melawan dan melindungi dari penyakit dan roh jahat.

Menurut cerita Kustopo, perbuatan dukun dan warga desa tersebut ternyata berhasil. Setelah beberapa hari, seluruh penduduk dinyatakan sehat dari wabah tersebut.

BACA JUGA:Inilah 5 Keunikan Mengenal Budaya dan Adat Istiadat Suku Jawa

Terakhir, masyarakat percaya bahwa ketakutan yang mereka lakukan adalah cara untuk meminta pertolongan pada 

kekuatan gaib. Setiap musimnya, acara ini dijadikan sebagai upacara ritual untuk menyelamatkan desa dari serangan roh jahat.

Sedangkan nama ondel-ondel berasal dari ukuran orang-orangan sawah yang besar. Tentunya dibutuhkan beberapa orang untuk membawa boneka ini, itulah sebabnya boneka tersebut terlihat berjalan dengan menggelengkan kepalanya.

Gerakan geleng-geleng kepala ini membuat orang-orang besar tersebut mendapat julukan masyarakat yaitu ondel-ondel. Sebuah nama yang sering dikenal hingga saat ini.

BACA JUGA:Inilah 5 Alat Musik Palembang yang Sangat Bernilai, Yuk Cek di Sini!

Fungsi ondel-ondel sekarang

Di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (1966-1977), dibuatlah ondel-ondel, boneka tiruan khas Betawi.

Dipinjam dari bahan ajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ondel-ondel juga merupakan pertunjukan rakyat yang menghibur dengan diiringi musik khas Betawi seperti tanjidor, pencak Betawi, bende, ningnong, rebana, dan ring rantai.

Seiring semakin modernnya wajah kota Jakarta pada tahun 1960an hingga saat ini, wajah boneka raksasa tersebut tak lagi terkesan seram dan misterius.

Wajah dan gambar ondel-ondel masa kini terlihat lebih ramah dan bersahabat. Hal ini sejalan dengan ondel-ondel ;tolak balak boneka yang menghibur untuk semua kelompok.

BACA JUGA:Kesenian Minangkabau Tambua Tansa, Ternyata Ada Hubungan Sejarahnya dengan India, Siapa Yang Membawanya

Kategori :