Awalnya tradisi lompat batu ini berasal dari adu adat antar suku desa di Pulau Nias. Masyarakat Nias mempunyai kepribadian tangguh dan kuat yang diwarisi dari budaya pejuang.
Dahulu, suku-suku di Pulau Nias sering berperang karena dihasut oleh rasa dendam dan penindasan. masalah perbudakan.
Masing-masing desa kemudian membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi 2 meter. Maka dari itu, muncullah tradisi lompat batu dan dipraktikkan sebagai persiapan sebelum berangkat berperang.
Bangsawan golongan Balugu yang menguasai Pulau Nias pada masa itu akan memutuskan apakah seorang laki-laki cocok menjadi kakek Nias. prajurit perang.
BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Paling Mengerikan dan Menyeramkan di Indonesia
Kriterianya, selain kuat secara fisik, prajurit juga harus mahir ilmu silat dan ilmu hitam. Mereka juga harus mampu melompati tumpukan batu setinggi 2 meter tanpa pernah menyentuh permukaan, sebagai ujian terakhir.