SILAMPARITV.CO.ID - Cokrodikromo yang merupakan anak dari Bekel dipanggil Asrah ketika masih kecil. Tak pantas menjadi anak tokoh masyarakat, Asrah berperilaku buruk dan mempermalukan keluarganya.
Sampai saat itu diserahkan kepada Demang Dawangan, pejabat pemerintah yang terkenal dengan sikap kerasnya. Di bawah pimpinan Demang Dawangan, Asrah mendapat tugas menggembala bebek dan mencari kayu bakar sekembalinya ke rumah.
Ketika dewasa, Ki Demang Dawangan menyuruh Asrah bertapa selama sebulan. Kepedulian ini membawa Asrah kepada sosok bijak, yang kemudian mengajarinya kebenaran tentang kehidupan dan memberinya sebuah buku.
Di batas antara hidup dan mati, setelah sebulan bersemedi, Ki Demang Dawangan meneteskan tepung kanji ke dalam mulut Asrah hingga ia sadar kembali.
BACA JUGA:Ini Dia Mengenal 8 Jenis Alat Musik kesenian Gamelan dan Cara Memainkannya
Dengan sisa tenaganya, Asrah mencari buku yang diterimanya saat bermeditasi dan akhirnya menemukannya di tepian Sungai Bedog.
Setelah bermeditasi dan mencatat, Asrah diakui sebagai orang sakti dan kemudian diangkat menjadi mandor perkebunan tebu. Ia kemudian mengetahui bahwa dirinya adalah Demang dari pabrik gula di daerah Demak Ijo, setelah itu ia mengganti namanya menjadi Demang Cokrodikromo.
Sunan Ki Demang Cokrodikromo melanjutkan amalan penyembuhannya dengan tidak makan garam, bertapa diam-diam di sekitar rumah dan mandi setahun sekali pada tengah malam tanggal 7 surah.
Selain itu, Ki Demang juga selalu menghidangkan masakan untuk para tamu seperti Kendi Ijo, nasi bungkus daun pisang dan lauk pauknya seperti ketan tholo dan gudangan (sayur rebus dicampur kelapa parut dan sedikit bumbu). Inilah asal muasal tradisi Suran Mbah Demang.
BACA JUGA:Mengenal 5 Tradisi Syawalan di Indonesia dan Tujuannya
Pelaksanaan Acara
Seperti namanya, Suran Mbah Demang berlangsung di bulan Suro. Suro adalah bulan baru dalam penanggalan Jawa.
Suran Mbah Demang dimulai pada sore hari, Suro pada tanggal 7 setiap tahunnya. Tahun ini akan berlangsung pada Senin, 17 September 2018 pukul 19.30 WIB.
Diawali dengan membagikan Pot Ijo kepada pengunjung pada sore hari tanggal 7 Suro di sekitar pendapa Mbah Demang.