Makanan berlemak tinggi memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga dapat meningkatkan risiko refluks asam. Hindari makanan berlemak tinggi seperti makanan cepat saji, gorengan, dan produk olahan tinggi lemak.
6. Makanan Pedas dan Berbumbu
Makanan yang terlalu berbumbu atau berlemak, seperti makanan gorengan, makanan cepat saji, dan makanan yang digoreng dalam minyak banyak sebaiknya dihindari.
7. Makanan Asin
BACA JUGA:Mengenal Kelezatan Tahu Tek, Makanan Tradisional Khas Surabaya
Makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah dan merangsang produksi asam lambung. Hindari makanan yang tinggi garam seperti makanan siap saji, makanan kalengan, dan makanan olahan.
8. Minuman Bersoda
Minuman bersoda dapat meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus bawah, yang dapat menyebabkan refluks asam. Penderita asam lambung sebaiknya menghindari minuman bersoda.
9. Produk Susu Tinggi Lemak
BACA JUGA:Mengenal Hidangan Bebek Betutu, Kuliner Khas Bali yang Mengunggah Selera
Produk susu tinggi lemak seperti susu murni, keju, dan yogurt berlemak tinggi dapat meningkatkan produksi asam lambung. Pilihlah produk susu rendah lemak atau non-lemak sebagai alternatif.
10. Cokelat
Cokelat mengandung kafein dan lemak, yang dapat memicu refluks asam pada beberapa individu. Hindari konsumsi cokelat untuk mengurangi risiko gejala asam lambung.
Penderita asam lambung perlu memperhatikan pola makan mereka untuk mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup mereka. Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam adalah langkah penting dalam pengelolaan kondisi ini.
BACA JUGA:Mengatasi Ngantuk Saat Puasa, Penyebab dan Solusinya Menurut Para Ahli
Selain itu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi spesifik Anda. Dengan perubahan pola makan yang tepat, penderita asam lambung dapat mengontrol gejala mereka dan meningkatkan kesehatan lambung mereka secara keseluruhan.