Dalam beberapa kasus, filler hidung dapat menyebabkan asimetri yang tidak diinginkan pada wajah. Hal ini bisa terjadi jika produk filler tidak disuntikkan secara simetris atau jika terjadi migrasi filler setelah prosedur.
6. Perubahan Bentuk Hidung
Meskipun filler hidung dimaksudkan untuk meningkatkan bentuk hidung, terkadang dapat terjadi perubahan bentuk yang tidak diinginkan. Ini bisa termasuk pengisian yang berlebihan, menyebabkan hidung terlihat terlalu besar atau tidak proporsional dengan wajah.
BACA JUGA:Ini 8 Manfaat Air Mineral di Pagi Hari Untuk Kesehatan Tubuh
7. Kista
Dalam beberapa kasus, penggunaan filler hidung dapat menyebabkan pembentukan kista di area yang diisi. Kista ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memerlukan intervensi medis untuk diatasi.
8. Reaksi alergi
Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan filler yang digunakan. Ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, ruam, atau bahkan pembengkakan yang parah. Penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat alergi sebelum menjalani prosedur filler.
9. Nekrosis
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, penggunaan filler hidung dapat menyebabkan nekrosis, yaitu kematian jaringan di area yang diisi. Ini biasanya terjadi ketika filler secara tidak sengaja menyumbat pembuluh darah kecil di area tersebut.
10. Efek Jangka Panjang yang Tidak Dikehendaki
BACA JUGA:Waspada! Kelebihan Vitamin D dapat Memicu Penyakit
Beberapa efek samping filler hidung mungkin tidak muncul secara langsung setelah prosedur, tetapi bisa terjadi dalam jangka panjang.
Misalnya, beberapa orang mungkin mengalami perubahan struktur kulit atau kerusakan jaringan yang permanen akibat penggunaan filler yang berlebihan atau teknik yang tidak tepat.
Sebelum menjalani prosedur filler hidung, penting untuk berbicara dengan dokter atau profesional medis yang berkualifikasi untuk memahami risiko dan manfaatnya secara menyeluruh.
Selain itu, pastikan untuk memilih praktisi yang berpengalaman dan terpercaya untuk melakukan prosedur tersebut guna meminimalkan risiko komplikasi dan memastikan hasil yang optimal.